SEAToday.com, Jakarta - Pemerintah Jepang telah memberlakukan peraturan baru untuk mencegah jumlah berlebih wisatawan di Gunung Fuji.

Melansir CNN, Jepang mulai 1 Juli memberlakukan biaya sekitar 2000 yen (Rp202 ribu) per orang untuk wisatawan yang ingin mendaki gunung Fuji. Jepang juga menetapkan jumlah maksimal 4 ribu pendaki per hari.

“Dengan gencar mempromosikan keamanan komprehensif untuk mendaki Gunung Fuji, kami akan memastikan Gunung Fuji bisa dipertahankan untuk generasi masa depan,” kata Gubernur Perfektur Yamanashi Koutaro Nagasaki saat pengumuman peraturan baru pada awal tahun ini.

“Dalam rangka menghidupkan kembali pendakian gunung tradisional dari kaki Gunung Fuji, kita akan memperoleh pemahaman mendetail tentang budaya Fuji-ko dan Oshi yang mendukung pemujaan Gunung Fuji. Kami ingin menghubungkan budaya-budaya ini dengan pendakian gunung ini, karena hal ini berakar pada nilai-nilai budaya agama,” katanya menambahkan.

Sejumlah tempat wisata di Jepang memang tengah mengalami kendala jumlah turis berlebih (overtourism). Hal itu berdampak negatif seperti kepadatan turis di titik tertentu, sampah, dan perilaku buruk turis. 

Berdsasarkan data perfektural sendiri, ada lima juta orang mendaki Gunung Fuji pada 2019. Jumlah itu meningkat sekitar tiga juta dari 2012.

“Wisata yang berlebihan – dan segala konsekuensinya seperti sampah, peningkatan emisi CO2, dan pejalan kaki yang ceroboh – adalah masalah terbesar yang dihadapi Gunung Fuji,” Masatake Izumi, pejabat pemerintah prefektur Yamanashi, mengatakan kepada CNN Travel tahun lalu.