NEWS
UNESCO Komitmen Pertahankan Sistem Irigasi Subak Sebagai Warisan Budaya

SEAToday.com, Bali - Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) berkomitmen untuk terus mempertahankan dan merawat kelestarian sistem pengairan pertanian Bali, atau yang biasa disebut dengan Subak.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Direktur Jenderal UNESCO Xing Qu, Rabu (22/5) pada World Water Forum ke-10 di Bali.
“Salah satu upaya, termasuk melakukan advokasi perlindungan warisan budaya terkait dengan air demi mengatasi tantangan permasalahan air di abad ke-21, semuanya sangat terkait erat dalam konteks Subak,” ujarnya.
Sistem irigasi Subak telah ada sejak ribuan tahun silam dan masih bertahan hingga saat ini. Pada 29 Juni 2012, UNESCO pun menetapkan Subak sebagai warisan budaya dunia dan hingga saat ini tetap konsisten untuk mempertahankannya.
Selain itu, Xing Qu juga memaparkan sejumlah inisiatif dan program yang dilakukan UNESCO dalam meningkatkan promosi dan edukasi terkait memanfaatkan air secara bijak, diantaranya dukungan pendidikan terkait dengan pengelolaan air, peningkatan kapasitas, dan memfasilitasi kerjasama air lintas batas.