NEWS
Murid Berkurang Drastis, Korea Selatan Tutup 49 Sekolah pada 2025

SEAToday.com, Jakarta - Korea Selatan menghadapi tantangan besar dalam dunia pendidikan dengan ditutupnya 49 sekolah di berbagai kota dan provinsi sepanjang tahun ini. Penutupan ini terjadi karena jumlah siswa yang terus menurun, sebagaimana dilaporkan oleh harian Korea Herald pada Minggu (23/2).
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah sekolah yang ditutup akibat kekurangan siswa terus meningkat. Pada 2023, tercatat 22 sekolah yang harus tutup, kemudian bertambah menjadi 33 sekolah pada 2024, dan tahun ini jumlahnya melonjak lagi.
Menurut data Kementerian Pendidikan Korea Selatan, sebagian besar sekolah yang terdampak, yaitu sekitar 88 persen, berada di daerah pedesaan. Sementara itu, di ibu kota Seoul, tidak ada sekolah yang akan ditutup. Namun, di Provinsi Gyeonggi—yang merupakan wilayah dengan populasi terbanyak di sekitar Seoul—terdapat enam sekolah yang terancam ditutup.
Provinsi Jeolla Selatan menjadi wilayah dengan jumlah sekolah yang paling banyak terdampak, yaitu 10 sekolah. Disusul oleh Provinsi Chungcheong Selatan dengan sembilan sekolah, Provinsi Jeolla Utara dengan delapan sekolah, serta Provinsi Gangwon dengan tujuh sekolah.
Dari total 49 sekolah yang akan ditutup, mayoritas adalah sekolah dasar dengan jumlah 38 sekolah, sementara delapan lainnya merupakan sekolah menengah pertama dan tiga sekolah menengah atas.
Penurunan angka pendaftaran siswa, terutama di daerah pedesaan, menjadi tantangan utama yang menyebabkan semakin banyak sekolah dasar kehilangan murid dan akhirnya harus ditutup.
Korea Selatan secara resmi telah menjadi negara dengan "masyarakat dominan lansia," di mana lebih dari 20 persen populasinya kini berusia di atas 65 tahun, lapor kantor berita Yonhap mengutip Kementerian Dalam Negeri negara tersebut.