• Thursday, 23 January 2025

4 Penyebab Pendaki Hilang Saat Naik Gunung, Ada Unsur Mistis

4 Penyebab Pendaki Hilang Saat Naik Gunung, Ada Unsur Mistis
Tim SAR gabungan saat lakukan proses pencarian pendaki asal Jakarta yang hilang di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Selasa (08/10/2024). (dok: ANTARA)

SEAToday,com, Semarang – Belum lama ini seorang pelajar asal Semarang, Jawa Tengah bernama Naomi Daviola Setyanie hilang ketika berada di Gunung Slamet, Jawa Tengah. Naomi mendaki gunung tertinggi di Jawa Tengah itu bersama beberapa orang temannya.

Momen itu terjadi ketika pada Sabtu (5/10) ia naik dari Pos Blambangan, Purbalingga, Jawa Tengah pukl 23.00 WIB. Kemudian keesokan harinya pada Minggu (6/10) Naomi tiba di puncak sekitar pukul 13.00 WIB. Kondisi puncak gunung saat itu tengah berkabut dan Naomi dan rombongan memutuskan untuk turun dari puncak.

Nah ketika sedang turun itu justru ia terpisah dari teman-temannya. Ia mengaku di belakangnya ada dua orang yang ikut turun dengannya namun Naomi tak bisa melihat karena kabut tebal menyelimuti jalur di gunung itu. Mendadak dua orang di belakangnya hilang dan membuat Naomi tersesat dan hilang selama beberapa hari.

Memang kejadian pendaki gunung hilang di gunung kerap terjadi. Ada yang berhasil ditemukan dalam keadaan sehat dan selamat, tetapi tidak sedikit yang meninggal dunia saat ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan.

Sebenarnya apa saja penyebab pendaki gunung sering hilang saat berada di gunung? Hari Kurniawan alias Om Hao, pakar retrokognisi dari Kisah Tanah Jawa dalam sebuah video di YouTube pernah menjelaskan beberapa penyebab orang hilang di gunung.

1.Fisik

Faktor pertama adalah kesehatan fisik pendaki. Misalnya karena kondisi kesehatan tidak fit maka saat naik atau turun gunung membuat si pendaki lebih banyak istirahat hingga bisa memicu terpisah dari rombongannya.

2.Konsentrasi

Kedua kurangnya daya konsentrasi pendaki saat naik atau turun gunung. Konsentrasi pendaki diperlukan agar dia tidak salah jalur ketika naik atau turun. Jika salah jalur dipastikan pendaki akan tersesat sampai akhirnya dnyatakan menghilang.

3.Langgar Aturan

Kemudian Om Hao mengatakan faktor ketiga adalah adanya pendaki yang melanggar pantangan. Pendaki misalnya memakai pakaian yang dilarang ketika naik beberapa gunung tertentu seperti pakai baju hijau atau naik gunung dalam keadaan sedang datang bulan, khusus pendaki perempuan.

Banyak yang percaya di gunung itu dijaga oleh sosok gaib yang bisa menunjukkan eksistensinya apabila ada pendaki yang melanggar aturan yang menyebabkan pendaki bisa celaka hingga hilang dan tak ditemukan lagi.

4. Bersikap Tak Sopan

Pendaki yang tidak sopan juga bisa memicu hilang karena sosok gaib penunggu gunung merasa terganggu dengan ulah si pendaki. Pendaki berbicara kotor atau buang air sembarangan diangap tak menunjukkan kesopanan.

 

Share
Insight Indonesia
Japan's Prime Minister Supports Indonesia to Become a Member of OECD

Japan's Prime Minister Supports Indonesia to Become a Member of OECD

Muhammadiyah: Ramadan 2025 Begins March 1, Eid Falls on March 30

Muhammadiyah Central Leadership (PP), Tuesday (7/1), officially set the beginning of Ramadan 1446 Hijri on March 1, 2025. Meanwhile, Eid al-Fitr or Lebaran will fall on March 30, 2025.

Ministry of Religious Affairs: 2025 Hajj Departure Begins Early M...

The Ministry of Religious Affairs (Kemenag) issued a travel plan for the 1446 Hijri/2025 Hajj pilgrimage after previously deciding on the Hajj Implementation Fee (BPIH) with the Hajj Working Committee (Panja) of the Hous...

Retirement Age for Workers Rises to 59 Years as of January 2025

This retirement age will be the basis for the utilization of the pension insurance program implemented by the Employment Social Security Agency (BPJS TK).

Government Plans To Have 5000 Heads of SPPG for Makan Bergizi Gra...

The government plans to have 5,000 heads of Nutrition Fulfillment Service Units (SPPG) to manage Makan Bergizi Gratis Programme.

Trending Topic
Weather Forecast
Weather Forecast: Light Rain Expected in Jakarta from Afternoon to Night on Monday

Weather Forecast: Light Rain Expected in Jakarta from Afternoon to Night on Monday

Weather Forecast: Rainy Day in Jakarta, Prepare for Showers from...

The Jakarta area is forecasted to experience rain starting Thursday (1/16) afternoon and continuing into the evening, according to the Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG).

BMKG Predicts Light Rain in 20 Regions in Indonesia Today

As many as 20 regions in Indonesia have the potential to experience light rain on Tuesday (7/1/2025) today. Here is the complete list.

Weather Forecast for Jakarta Saturday 4 Januari 2025

BMKG predicts that Jakarta on Saturday (4/1/2025) today will only be cloudy from morning to night.

Weather Forecast for Jakarta and Around: Light Rain

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) predicts that light rain will fall in several areas in Jakarta