SEAToday.com, Jakarta - Para pekerja Boeing mogok kerja setelah menolak mentah-mentah kesepakatan sementara antara perwakilan serikat pekerja dan perusahaan pembuat pesawat tersebut yang mencakup kenaikan gaji sebesar 25 persen.
Dilansir dari BBC, lebih dari 30.000 pekerja di Seattle dan Portland menghentikan aktivitas kerja mereka sejak tengah malam waktu setempat, Jumat, 13 September 2024. Aksi mogok kerja ini adalah kemunduran lain bagi perusahaan, yang sedang menghadapi kerugian finansial yang semakin dalam.
Perusahaan ini juga sedang berjuang untuk memperbaiki reputasinya setelah serangkaian masalah keselamatan, termasuk dua kecelakaan fatal. Ini menambah tantangan yang dihadapi kepala eksekutif baru Boeing, Kelly Ortberg, yang ditunjuk bulan lalu dengan misi untuk membalikkan keadaan.
Hampir 95 persen anggota serikat pekerja, yang memproduksi pesawat termasuk 737 Max dan 777, memberikan suara dalam pemungutan suara yang menolak kesepakatan gaji. Dari mereka yang memberikan suara, 96 persen mendukung aksi mogok kerja sampai kesepakatan baru tercapai.
"Anggota kami berbicara dengan lantang dan jelas malam ini. Kami mogok pada tengah malam," kata Jon Holden, Presiden International Association of Machinists and Aerospace Workers (IAM) District 751.
Berbicara pada sebuah konferensi investor pada Jumat, kepala keuangan Boeing, Brian West, mengatakan bahwa dampaknya terhadap perusahaan akan bergantung pada durasi pemogokan, yang telah menghentikan produksi pesawat-pesawat 737 yang populer.
Ia memperingatkan bahwa penghentian produksi "akan membahayakan" pemulihan perusahaan dan mengatakan bahwa perusahaan sedang fokus untuk memperbaiki hubungannya dengan para pekerja dan mencapai kesepakatan.
"Kami ingin kembali ke meja perundingan dan kami ingin mencapai kesepakatan yang baik untuk karyawan kami, keluarga mereka, komunitas kami dan niat kami adalah untuk melakukan hal tersebut," katanya.
Selain kenaikan gaji sebesar 25 persen selama empat tahun, kesepakatan awal yang ditolak oleh para pekerja juga mencakup komitmen dari Boeing untuk membuat pesawat komersial berikutnya di wilayah Seattle jika proyek tersebut dimulai selama masa kontrak.
Serikat pekerja pada awalnya telah menargetkan sejumlah perbaikan pada paket-paket pekerja, termasuk kenaikan gaji sebesar 40 persen. West mengatakan bahwa sudah jelas telah terjadi "pemutusan hubungan" dan bahwa Ortberg "secara pribadi" terlibat dalam mencari kompromi.
Kontrak saat ini antara Boeing dan serikat pekerja dicapai pada 2008 setelah pemogokan selama delapan minggu. Aksi mogok kerja tersebut merugikan perusahaan sekitar 1,5 miliar dolar AS per bulan, menurut lembaga pemeringkat kredit Moody's.
Pada 2014, kedua belah pihak sepakat untuk memperpanjang kesepakatan, yang berakhir pada tengah malam hari Kamis.
Recommended Article
News Update
US President-Elect Donald Trump Appoints Elon Musk to Lead Govern...
US president-elect Donald Trump has appointed SpaceX founder Elon Musk (@elonmusk) to lead the Government Efficiency Department.
President Prabowo Meets President Joe Biden to Mark 75th Annivers...
Indonesian President Prabowo Subianto held a bilateral meeting with US President Joe Biden at the White House in Washington DC on Tuesday (11/12).
Prabowo Meets Biden at The White House to Discuss Indonesia-US Di...
During the meeting, President Prabowo was warmly received by President Biden, and the two leaders discussed the strong diplomatic ties between Indonesia and the U.S.
Multiple Accidents on Cipularang Toll Road KM 92 Damaging Numerou...
The collision occurred as the KM 92 area was hit by heavy rain and lightning, which likely contributed to poor visibility and slippery road conditions.
Trending
- # Daily Update
- # Regional
- # Nasional
- # Internasional
Popular Post
SOEs Ministry Tries Out Four Days in Workweek System
The State-Owned Enterprises (SOEs) Ministry is testing the implementation of a four-day workweek. This was shared on Instagram @lifeatkbumn on Saturday (6/8).
TransJakarta Extends Operational Hours of Soekarno-Hatta Airport...
TransJakarta extended its service time until midnight for the corridor with destination to the Soekarno-Hatta International Airport, starting Wednesday (6/19).