• Monday, 23 December 2024

Lebih dari 30 Ribu Pekerja Boeing Mojok Kerja, Mengapa?

Lebih dari 30 Ribu Pekerja Boeing Mojok Kerja, Mengapa?
Ilustrasi Boeing (Photo by Sven Piper on Unsplash)

SEAToday.com, Jakarta - Para pekerja Boeing mogok kerja setelah menolak mentah-mentah kesepakatan sementara antara perwakilan serikat pekerja dan perusahaan pembuat pesawat tersebut yang mencakup kenaikan gaji sebesar 25 persen.

Dilansir dari BBC, lebih dari 30.000 pekerja di Seattle dan Portland menghentikan aktivitas kerja mereka sejak tengah malam waktu setempat, Jumat, 13 September 2024. Aksi mogok kerja ini adalah kemunduran lain bagi perusahaan, yang sedang menghadapi kerugian finansial yang semakin dalam.

Perusahaan ini juga sedang berjuang untuk memperbaiki reputasinya setelah serangkaian masalah keselamatan, termasuk dua kecelakaan fatal. Ini menambah tantangan yang dihadapi kepala eksekutif baru Boeing, Kelly Ortberg, yang ditunjuk bulan lalu dengan misi untuk membalikkan keadaan.

Hampir 95 persen anggota serikat pekerja, yang memproduksi pesawat termasuk 737 Max dan 777, memberikan suara dalam pemungutan suara yang menolak kesepakatan gaji. Dari mereka yang memberikan suara, 96 persen mendukung aksi mogok kerja sampai kesepakatan baru tercapai.

"Anggota kami berbicara dengan lantang dan jelas malam ini. Kami mogok pada tengah malam," kata Jon Holden, Presiden International Association of Machinists and Aerospace Workers (IAM) District 751.

Berbicara pada sebuah konferensi investor pada Jumat, kepala keuangan Boeing, Brian West, mengatakan bahwa dampaknya terhadap perusahaan akan bergantung pada durasi pemogokan, yang telah menghentikan produksi pesawat-pesawat 737 yang populer.

Ia memperingatkan bahwa penghentian produksi "akan membahayakan" pemulihan perusahaan dan mengatakan bahwa perusahaan sedang fokus untuk memperbaiki hubungannya dengan para pekerja dan mencapai kesepakatan.

"Kami ingin kembali ke meja perundingan dan kami ingin mencapai kesepakatan yang baik untuk karyawan kami, keluarga mereka, komunitas kami dan niat kami adalah untuk melakukan hal tersebut," katanya.

Selain kenaikan gaji sebesar 25 persen selama empat tahun, kesepakatan awal yang ditolak oleh para pekerja juga mencakup komitmen dari Boeing untuk membuat pesawat komersial berikutnya di wilayah Seattle jika proyek tersebut dimulai selama masa kontrak.

Serikat pekerja pada awalnya telah menargetkan sejumlah perbaikan pada paket-paket pekerja, termasuk kenaikan gaji sebesar 40 persen. West mengatakan bahwa sudah jelas telah terjadi "pemutusan hubungan" dan bahwa Ortberg "secara pribadi" terlibat dalam mencari kompromi.

Kontrak saat ini antara Boeing dan serikat pekerja dicapai pada 2008 setelah pemogokan selama delapan minggu. Aksi mogok kerja tersebut merugikan perusahaan sekitar 1,5 miliar dolar AS per bulan, menurut lembaga pemeringkat kredit Moody's.

Pada 2014, kedua belah pihak sepakat untuk memperpanjang kesepakatan, yang berakhir pada tengah malam hari Kamis.

Share
News Update
Karawang Whoosh Station Set to Launch on December 24, 2024

Karawang Whoosh Station Set to Launch on December 24, 2024

Transjakarta Launches Open-Top Double-Decker Bus Tour, Let's Expl...

Transjakarta has unveiled its latest innovative offering, the Open Top Tour of Jakarta. This open-top double-decker bus service aligns with the city’s vision of becoming a global destination by enhancing its appeal as a...

91 Indonesians Successfully Evacuated from Syria, Safely Arrived...

The Ministry of Foreign Affairs has successfully evacuated 91 Indonesian citizens from Syria on December 20 and 21, 2024. The evacuation was divided into three flights.

Criminal Investigation Agency Question Cooperatives Minister Budi...

Budi Arie Setiadi, current Minister of Cooperatives, questioned by Kortastipidkor regarding undisclosed matters. Investigation linked to past scandals.

Light Rain Expected Across Most of Jakarta

The BMKG forecasts light rain for most areas of Jakarta and the Thousand Islands on Thursday, (12/19/2024).

Trending Topic