SEAToday.com, Houston - Nora AlMatrooshi, 31, dari Uni Emirat Arab (UEA) baru saja menjadi perempuan berhijab pertama yang lulus dari program pelatihan astronot NASA.

Upacara kelulusannya berlangsung pada Selasa (5/3) di mana AlMatrooshi dan 11 kandidat lainnya mendapatkan tempat untuk perjalanan yang lebih jauh—ke luar angkasa. Mereka terpilih pada tahun 2021 untuk menyelesaikan program pelatihan selama dua tahun dalam misi Artemis NASA yang bertujuan untuk mendaratkan perempuan pertama dan orang kulit berwarna pertama di Bulan dan ke tujuan besar berikutnya: Mars. 

AlMatrooshi sendiri berterima kasih atas kesempatan ini dan mendorong semua perempuan untuk berjuang menjadi astronot atau ilmuwan. "Fakta bahwa saya terpilih menjadi bagian dari program ini, saya rasa sudah cukup menjadi penyemangat bagi semua anak perempuan yang ingin terjun ke dunia luar angkasa untuk terus maju,” sebutnya.

Ia juga bercerita bagaimana menjadi seorang astronot itu sulit tanpa memandang agama, namun ia mengungkapkan rasa terima kasihnya pada NASA yang telah membantu menyiapkan cara agar ia tetap bisa menjaga auratnya saat mengenakan pakaian antariksanya. Ia juga menjelaskan bagaimana mereka berhasil mengaplikasikan hijab dalam baju antariksanya. 

"Bahan yang digunakan untuk pakaian EMU (pakaian antariksa) haruslah bahan yang sangat spesifik. Jadi, para teknisi pakaian itu akhirnya menjahit hijab darurat untuk saya kenakan. Saya bisa memakainya, masuk ke dalam pakaian, lalu mengenakan topi komunikasi, lalu melepasnya, dan rambut saya akan tertutup," jelas AlMatrooshi.