SEAToday.com, Jakarta - Garda Corps Revolusi Iran (IRGC) mengklaim 90 persen rudal yang dilepaskan berhasil mengenai target di Israel.

Iran meluncurkan serangan besar-besaran kepada Israel pada 1 Oktober malam. Melansir Mehr News Agency, IRGC melancarkan operasi True Promise 2 dengan meluncurkan lebih dari 180 rudal jarak jauh ke Israel pada Selasa malam, 1 Oktober 2024.

Serangan tersebut pun sukses menghantam sasaran di Israel, yakni 3 pangkalan militer di dekat Tel Aviv.

IRGC menyatakan bahwa mereka menargetkan pusat strategis di wilayah Israel, di antaranya pangkalan udara hingga perencanaan operasi pembunuhan.

"Meski area-area itu dilindungi oleh sistem pertahanan tercanggih dan berskala besar, 90 persen rudal berhasil mengenai sasaran," demikian pernyataan IRGC.

Dilansir dari berbagai sumber, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Iran mengeluarkan pernyataan yang menekankan bahwa serangan tersebut hanya menyerang basis-basis keamanan dan militer di Israel, tidak menyerang ke zona-zona pemukiman.

Militer Iran menegaskan operasi ini sesuai dengan hukum internasional dan sebagai upaya melindungi negara. Iran meluncurkan ratusan rudal balistik hingga hipersonik ke Israel.

Serangan Iran ini merupakan balasan atas kematian komandan di Angkatan Bersenjata Iran Abbas Nilforoshan, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan bos Hamas Ismail Haniyeh.

Serangan ini merupakan kali kedua Iran melepaskan rudal ke Israel. Serangan yang pertama yaitu operasi True Promise 1 pada pertengahan April 2024 sebagai tanggapan terhadap serangan udara Israel ke kedutaan Iran di Damaskus, Suriah.

Iran pun menyatakan bahwa serangan rudalnya terhadap Israel sudah selesai kecuali ada provokasi lebih lanjut. 

Dilansir dari Reuters, dalam sebuah unggahan di X, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan bahwa negaranya telah selesai dengan serangan ke Israel.

Namun ia mengatakan bahwa pihaknya sangat siap apabila Israel benar-benar mengambil langkah untuk menyerbu balik Iran.