• Saturday, 21 September 2024

Atasi Macet Puncak, Pemerintah Rencana Bangun Kereta Gantung

Atasi Macet Puncak, Pemerintah Rencana Bangun Kereta Gantung
Kemacetan di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/9/2024) (Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/YU)

SEAToday.com, Jakarta - Pemerintah berencana akan membangun kereta gantung (cable car) sebagai salah satu upaya mengatasi kemacetan di daerah Puncak Bogor, Jawa Barat.

"Melihat kejadian kemarin bahwa minat untuk berwisata di Puncak masih top of mind, ini (pembangunan kereta gantung) akan kita kebut," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno.

Ia mengatakan bahwa sudah ada investor terkait pembangunan cable car ini dan mungkin akan bekerja sama dengan pihak lain.

Pada tahap pertama, pemerintah akan bekerja sama dengan Agrowisata Gunung Mas. Nantinya pihak Agrowisata Gunung Mas akan menghubungkan rute sejauh tiga kilometer ke titik yang menjadi favorit wisatawan.

Sementara itu, untuk tahap kedua, rute tersebut akan diperpanjang ke wilayah Tapos dan Cianjur.

Sandiaga mengatakan pihaknya akan melakukan penyesuaian dengan pembatasan karena menimbang jalur menuju Puncak Bogor yang sudah mengalami kelebihan tampungan kendaraan atau overload.

Sementara, daya dukung di jalan menuju Puncak hanya belasan ribu kendaraan saja.

"Dengan pembatasan karena daya dukung dari puncak itu hanya sekian belas ribu kendaraan. Tidak bisa ditambah. Apalagi dengan roda dua yang kemarin sampai 50 ribu," ungkapnya.

Tidak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa sistem ganjil genap dan buka tutup Puncak sudah berlangsung selama 40 tahun. Hal ini membuat perlu ada tata kelola terkini dengan teknologi.

"Masalah ganjil genap atau buka tutup ini udah 40 tahun lebih dan selalu terjadi seperti ini (macet)," jelasnya.

"Nanti akan kita kelola dengan lebih menggunakan teknologi terkini, juga dengan infrastruktur-infrastruktur yang ramah lingkungan," kata Sandiaga.

Diketahui, pada Minggu (15/9) malam antrean kendaraan terpantau mencapai 16 kilometer dari perbatasan Cianjur-Bogor hingga ke Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Cianjur.

Macet horor ini bahkan berlangsung selama 24 jam di Puncak dan baru berakhir pada Senin (16/9) siang.

Share
News Update
UN General Assembly Overwhelmingly Passes Resolution Calling to End Israeli Occupation of Palestine

UN General Assembly Overwhelmingly Passes Resolution Calling to End Israeli Occupation of Palestine

14 Whoosh Trips Canceled Due to Earthquake in Bandung Regency

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) canceled 14 trips of the Jakarta-Bandung High-Speed rail “Whoosh” due to the 5.0-magnitude earthquake that occurred in Bandung Regency, West Java, on Wednesday (9/18) at 9.41 AM wes...

Indonesian Epigraphy Experts Association Proposes Ancient Script...

The Indonesian Epigraphy Experts Association (PAEI) has proposed that ancient scripts be introduced as an extracurricular activity in schools. The aim is to enable students to understand the importance of preserving cult...

Indonesia’s First Basilica to be Built in Nusantara

Indonesia’s first basilica will be built in Nusantara (IKN). This house of worship will be named Basilica Nusantara Santo Fransiskus Xaverius.

MoEF Announces Birth of Javan Rhino in Ujung Kulon National Park

The Ministry of Environment and Forestry (MoEF) has announced the news of a Javan rhino calf born (Rhinoceros sondaicus) in Ujung Kulon National Park (TNUK). The discovery was made by the park's monitoring team.

Trending