NEWS
Daftar Tamu Negara yang Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran 20 Oktober 2024

SEAToday.com, Jakarta – Pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia periode 2024-2029 dilakukan pada Minggu, 20 Oktober 2024. Tercatat banyak tamu negara yang akan menghadiri pelantikan yang berlangsung di Gedung MPR RI Jakarta.
Selain pejabat di Indonesia seperti presiden dan wakil presiden periode 2019-2024, juga ada mantan presiden, mantan wakil presiden, dan undangan lainnya dari petinggi TNI, Polri, lembaga-lembaga tinggi negara.
Sementara itu banyak tamu negara dari luar negeri yang akan menyaksikan pelantikan Prabowo dan Gibran. Para tamu negara ini kemungkinan juga akan memberikan selamat kepada Prabowo dan Gibran langsung di Istana Merdeka beberapa jam usai acara pelantikan selesai.
Kepala negara atau wakil kepala negara yang sudah konfirmasi akan datang adalah dari negara Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Korea Selatan, Malaysia, Serbia, Singapura, Papua Nugini, Timor Leste, Kepulauan Solomon, Vanuatu, China, Laos, Vietnam, Rusia, Qatar, Australia, Selandia Baru, Thailand, Jerman, Mesir, Turki, dan Arab Saudi.
Utusan khusus dari negara Inggris, Amerika Serikat, India, Yordania, Jepang, Italia, Kanada, Prancis, Muslim Council of Elders, Brasil, Fiji, termasuk mantan presiden Uni Emirat Arab akan datang menghadiri pelantikan presiden dan wakil presiden serta mengucapkan selamat kepada Prabowo dan Gibran.
Polisi sudah melakukan gladi bersih pengalaman para tamu negara atau VVIP yang akan menghadiri pelantikan di Gedung MPR dan acara di Istana Merdeka. Termasuk gala dinner yang kemungkinan akan dihadiri para tamu negara.
Setelah dilantik, Prabowo dan Gibran dikabarkan akan mengumumkan nama-nama kabinet yang akan masuk ke dalam kabinet, pada Minggu 20 Oktober 2024. Nama-nama itu berasal dari partai politik, pengusaha, birokrat, organisasi kemasyarakatan, artis, musisi, akademisi, hingga pengacara.
Sebelumnya Prabowo dan Gibran sudah melakukan pembekalan bersama calon menteri, calon wakil menteri, dan calon kepala lembaga negara selama dua hari. Beragam topik yang dibahas mulai dari antikorupsi, media dan komunikasi, geopolitik, dan pembahasan lain yang menjadi tantangan kabinet lima tahun ke depan.