Senin Kelabu! Mengenang Tragedi Kecelakaan Pesawat Mandala Air di Medan Tahun 2005

Senin Kelabu! Mengenang Tragedi Kecelakaan Pesawat Mandala Air di Medan Tahun 2005
Kecelakaan pesawat Mandala Air di Medan pada 5 September 2024 (Sumber Foto: Wikipedia Bahasa Indonesia)

SEAToday.com, Medan – Hari Senin 5 September 2005 akan menjadi hari yang tak terlupakan bagi warga Medan, Sumatera Utara. Sebab pada hari itu pesawat Mandala Air dengan nomor penerbangan RI-091 mengalami kecelakaan setelah lepas landas dari Bandara Polonia, Medan.

Pesawat yang menuju Jakarta itu mengangkut 117 orang, di antaranya 112 penumpang dan 5 awak pesawat. Total penumpang dan awak yang meninggal berjumlah 100 orang 17 orang sisanya dikabarkan selamat. Namun sekitar 49 orang yang berada di daerah pemukiman Padang Bulan ikut meninggal dunia.

Kronologi kecelakaan pesawat bermula ketika Mandala Air berangkat dari Bandara Polonia dan beberapa menit kemudian pesawat terjatuh pukul 09.40 WIB. Diduga pesawat lepas landas dalam posisi tak sempurna, menabrak tiang listrik, rumah warga, dan menyebabkan pesawat meledak dan terbakar.

Kobaran api dari pesawat menyebabkan puluhan rumah hangus terbakar. Tentu saja banyak korban yang meninggal atau luka-luka mengalami luka bakar. Kondisi itu diperparah dengan keadaan pemukiman warga yang padat sehingga menyulitkan proses evakuasi korban dari dalam pesawat.

Dari banyak korban meninggal dunia, tercatat Gubernur Sumatera Utara saat itu, Tengku Rizal Nurdin yang berencana ke Jakarta untuk bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Termasuk dua orang warga negara asing asal China, satu orang dariJepang, dan seorang asal Malaysia.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) langsung melakukan penyelidikan terkait kecelakaan dari pesawat Boeing 737-2Q3adv tahun 1981 danpertama kali terbang untuk maskapai nasional Jerman, Lufthansa sebelum dipakai dengan Mandala pada tahun 1991.

Melansir dari Wikipedia, penelitian awal yang dilakukan KNKT dengan tim investigasi National Transportation Safety Board dari Amerika Serikat menemukan bahwa terdapat kerusakan yang menyebabkan salah satu mesin pesawat tersebut tidak bertenaga. Namun, masih diselidiki apakah kondisi tersebut telah ada sebelum atau sesudah pesawat terempas dan meledak.

Selain masalah mesin pesawat, kabarnya pesawat mengalami kelebihan kepasitas dari berat yang dibawa. Sebab ada informasi pesawat membawa kargo seberat 2 ton berisi durian. Banyak durian-durian yang berserakan di lokasi kecelakaan pesawat.

Pasca kecelakaan pesawat Mandala Air di pemukiman warga dekat bandara, maka dikabarkan bandara dipindahkan dari Polonia di dekat pusat kota Medan beralih ke Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara. Kepindahan itu untuk mencegah terjadinya kecelakaan pesawat yang berada di pemukiman warga dekat bandara.