SEAToday.com, Medan – Fakta unik kali ini akan membahas profesi pengacara di Indonesia. Banyak pengacara di Indonesia yang berasal dari suku Batak Sumatera Utara. Sebut saja nama-nama pengacara top seperti Hotman Paris Hutapea, Hotma Sitompul, hingga Otto Hasibuan.

Orang Batak dikenal memiliki sifat yang berbeda dibandingkan suku lain di Indonesia, yakni ketegasan dan gaya bicara yang keras. Makanya sifat tersebut sangat cocok untuk menjadi seorang pengacara yang siap beradu argumentasi fakta-fakta hukum demi mendampingi kliennya yang memiliki kasus.

Menurut informasi banyak orang Batak jadi pengacara tak lepas dari masa lalu. Zaman dulu di Sumatera Utara ada kampung bernama Huta Siallagan, Kabupaten Samosir. Berada di dekat Danau Toba, di kampung itu para warganya sudah melakukan praktik hukum.

Adalah batu persidangan yang menjadi salah satu simbol hukum di kampung Huta Siallagan.Banyak persoalan-persoalan warga diselesaikan di batu tersebut. Batu itu dulu dijadikan persidangan orang yang memiliki kasus atau melakukan kesalahan melanggar hukum di desa.

Bahkan di dekat batu ada beberapa kursi sebagai tempat duduk raja, dukun, dan pelaku. Di kawasan tersebut juga ada pohon yang disebut pohon kebenaran. Setiap putusan yang diambil oleh petinggi di desa itu akan disumpahkan ke pohon kebenaran itu.

Berkaca dari kejadian yang dialami di Huta Siallagan membuat banyak orang di kawasan Danau Toba dan sekitarnya menjadi pengacara. Diduga sejak saat itu sampai sekarang banyak pengacara yang berasal dari suku Batak di Sumatera Utara.

Para pengacara asal Batak pun sukses menjadi pengacara-pengacara terkenal di Indonesia. Mereka tak segan untuk berani membela kliennya dalam kasus pidana atau perdata yang mereka jalani di pengadilan.

Bahkan pengacara-pengacara asal Sumatera Utara itu juga memiliki klien di luar Indonesia. Misalnya Hotman Paris yang sempat bekerja di  kantor pengacara di Australia selama bertahun-tahun.