SEAToday.com, Hualien – Gempa bumi di Taiwan pada Rabu 3 April 2024 dirasakan oleh salah satu Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di kota Hualien. WNI itu bernama Cladwin Aurelliano yang sedang kuliah di National Dong Hwa University.
Cladwin mengaku selama tinggal di asrama kampusnya di Hualien sudah sering merasakan gempa karena kota tempatnya tinggal di kawasan pesisir Taiwan. “Hualien itu rawan gempa meskipun hanya kasur gerak-gerak atau lemari bersuara,” ujar Cladwin dilansir BBC News Indonesia.
Namun biasanya kekuatan gempa di Hualien sekitar 4-5 skala Richter. Tetapi pada gempa terakhir di Hualien, dia merasakan kejanggalan. Sebab gempa terasa lebih besar dan kuat dari biasanya. Barang-barang di atas lemari jatuh, air di teko bertumpahan di lantai. Jelas ia menyadari gempa tersebut bukan gempa biasa.
Cladwin masih merasakan beberapa kali gempa susulan di Hualien meskipun kekuatannya tidak sebesar gempa pertama. Di universitas tempatnya kuliah ada sekitar 100 mahasiswa yang berasal dari Indonesia.
Pihak kampus langsung melakukan evakuasi setelah gempa terjadi dengan meminta para mahasiswa untuk berkumpul di depan asrama untuk kemudian kembali ke kamar guna mengecek barang-barang dan melaporkan apakah ada kerusakan atau tidak.
Sementara itu Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha belum mendapat informasi ada WNI yang menjadi korban gempa di Hualien.Total WNI yang tinggal di Hualien sekitar 3.343 orang yang kebanyakkan berprofesi sebagai Pekerja Migran Indonesia.
Pusat gempa di Taiwan berada di 18 kilometer sebelah selatan Kota Hualien pada kedalaman sekitar 34,8 km. Karena pusat gempa berada di bawah laut menyebabkan gelombang tinggi bisa terjadi di beberapa daerah perairan di Taiwan, Jepang, dan Filipina.
Kondisi ini menyebabkan penduduk yang berada di wilayah perairan di tiga negara tersebut untuk mengantisipasi munculnya gelombang tinggi pasca gempa. Banyak warga yang mulai dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi agar selamat terjangan tsunami.
Beberapa pulau di Jepang terkena gelombang laut pasca gempa di Taiwan, seperti di Pulau Yonaguni, Pulau Miyako, dan Pulai Ishigaki. Namun tinggi gelombang di ketiga pulau itu cukup rendah, rata-rata hanya setinggi 20-30 cm.
Recommended Article
News Update
Light Rain Expected Across Most of Jakarta
The BMKG forecasts light rain for most areas of Jakarta and the Thousand Islands on Thursday, (12/19/2024).
OIKN Targets Legislative, Judicial Buildings to be Completed in...
The Nusantara Authority (OIKN) is targeting the construction of legislative and judicial infrastructure to be completed by 2028.
The Ministry of Foreign Affairs Confirms No Indonesian Citizens A...
The Indonesian Ministry of Foreign Affairs has confirmed that no Indonesian citizens (WNI) were victims of the 7.3-magnitude earthquake that struck Vanuatu on Tuesday, December 17, 2024
Bogor Police to Implement Car-Free Night in Puncak to Ease New Ye...
Bogor Police implement Car-Free Night in Puncak for New Year's Eve from 6 PM to 2.30 AM, with traffic diversions, odd-even rule, and a one-way system.
Popular Post
SOEs Ministry Tries Out Four Days in Workweek System
The State-Owned Enterprises (SOEs) Ministry is testing the implementation of a four-day workweek. This was shared on Instagram @lifeatkbumn on Saturday (6/8).
TransJakarta Extends Operational Hours of Soekarno-Hatta Airport...
TransJakarta extended its service time until midnight for the corridor with destination to the Soekarno-Hatta International Airport, starting Wednesday (6/19).