• Sabtu, 19 April 2025

Palestinians Resist Trump’s Relocation Proposal

Palestinians Resist Trump’s Relocation Proposal
Ilustrasi - Warga Palestina berjuang untuk kehidupan sehari-hari mereka di tengah pelaksanaan gencatan senjata. (ANTARA/Anadolu)

SEAToday.com, Jakarta - Residents of the Gaza Strip have rejected a proposal by US President Donald Trump suggesting the relocation of Palestinians to other countries, as Israeli military operations in the territory continue to intensify.

During a meeting with Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu in Washington on April 7, Trump described Gaza as “an incredible piece of real estate” and proposed moving its population to nations such as Egypt, Turkey, or European countries. The remarks have sparked widespread anger among Palestinians, who view the proposal as an attempt to erase their presence from their ancestral land.

“This is not a new idea. It’s an old policy disguised in a new language,” said Hussam Dalloul Qudeih, 41, a displaced resident now living in a shelter in the southern Gaza town of Khuza’a, as quoted on Antara. “They want to expel us in the name of peace. But peace is not exile.”

Since the resumption of Israeli military operations on March 18, at least 1,522 Palestinians have been killed and more than 3,800 injured, according to health authorities in Gaza. Airstrikes have flatten entire neighborhoods, displacing thousands of residents.

Despite worsening conditions, many Palestinians say they are determined to remain. Political analyst Hussam al-Dajani said Trump’s comments reflect a mindset that views Gaza solely as real estate, ignoring its human and cultural dimensions. He also criticized the notion of “voluntary relocation,” calling it misleading under current conditions.

“Under siege, displacement, and loss, what is truly voluntary?” he asked as quoted on Antara.

Aida al-Salmi, a 35-year-old teacher and mother of five now sheltering in Al-Mawasi, also rejected the idea. “Our children were born here. This is our home,” she said as quoted on Antara. “We want to live in peace, but on our land.”

Writer: Andi Raisa Malaha Thambas

Share
Kabar Indonesia
Indonesia dan Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi

Indonesia dan Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi

Prabowo Terbitkan Aturan Baru, Korban PHK Dapat Tunjangan 60% Gaj...

Presiden Prabowo Subianto resmi menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2025 yang mengubah aturan sebelumnya tentang Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Dalam aturan baru ini, pekerja yang mengalami P...

Prabowo Putuskan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Berjalan Mulai 10 F...

Presiden Prabowo Subianto putuskan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) resmi berjalan secara nasional pada 10 Februari 2025.

Kemendikdasmen Libatkan Sekolah Swasta dalam SPMB

Kemendikdasmen turut melibatkan sekolah swasta dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang akan menggantikan sistem PPDB pada 2025.

Menteri Pariwisata Tegaskan Komitmen Wujudkan Pariwisata Aman

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menegaskan bahwa ingin komitmen pemerintah untuk mewujudkan pariwisata yang aman dan nyaman.

Berita Terkini
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Senin Malam, Abu Setinggi 500 Meter

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Senin Malam, Abu Setinggi 500 Meter

Prabowo Terbitkan Inpres Pembentukan 80.000 Koperasi

Presiden RI Prabowo Subianto menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih.

Dukcapil Jakarta Imbau Pendatang Baru Punya Jaminan Tempat Tingga...

Disdukcapil Jakarta mengimbau kepada para pendatang baru di Jakarta sudah memiliki kepastian tempat bekerja atau keterampilan serta jaminan tempat tinggal.

Pemprov Jakarta Mulai Mendata Pendatang Baru Hari Ini

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta mulai mendata pendatang baru pasca lebaran pada Selasa (8/4) hingga 8 Juni 2025.

Pemerintah Indonesia Akan Kirim Tim Bantuan untuk Korban Gempa My...

Pemerintah Indonesia akan mengirimkan tim bantuan untuk korban bencana gempa bumi yang mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3).