Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Senin Malam, Abu Setinggi 500 Meter

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Senin Malam, Abu Setinggi 500 Meter
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami erupsi pada Kamis (20/3/2025) pukul 22.56 WITA. (dok: ANTARA/HO-PVMBG)

SEAToday.com, Jakarta - Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali alami erupsi dengan ketinggian kolam abu mencapai kurang lebih 500 meter, Senin (14/4) malam.

"Terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, pada 14 April 2025 pukul 21.27 WITA dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 di atas puncak atau kurang lebih 2.084 meter di atas permukaan laut," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Lewotobi Laki-laki Herman Yosef Mboro dalam laporan tertulis, Senin (14/4).

Adapun kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut. Erupsi tersebut terekam di Seismogram dengan amplitudo maksimum 14.8 milimeter (mm) dan durasi kurang lebih 45 detik.

Sebelumnya, pada Senin pagi dalam periode pengamatan 06.00 WITA hingga pukul 12.00 WITA, gunung setinggi 1.584 mdpl ini mengalami sebanyak lima kali erupsi dengan tinggi 300-1.500 meter dan warna asap kelabu.

Saat ini, status Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada pada status Level III atau Siaga.

Oleh karena itu, masyarakat dan pengunjung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius enam km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Tidak hanya itu, masyarakat juga diimbau agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah setempat serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki diminta untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.

Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki juga diminta untuk memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.