• Monday, 23 December 2024

Apa Itu Badai Sumatera? Angin Besar yang Bikin Pohon Tumbang di Singapura

Apa Itu Badai Sumatera? Angin Besar yang Bikin Pohon Tumbang di Singapura
Seorang pria memakai masker sedang berdiri di dekat Patung Merlion, lambang ikonik Singapura (Anadolu Ajansi)

SEAToday.com, Singapura – Wilayah Singapura beberapa hari yang lalu mengalami hujan lebat disertai angin kencang. Angin tersebut berhasil menumpangkan banyak pohon di Singapura. Menurut sejumlah pihak berwenang dan para ahli, angin itu adalah badai Sumatera atau Sumatera squall.

Apa itu  badai Sumatera? Melansir dari CNA News badai Sumatra memiliki karakteristik yang khusus dibandingkan jenis badai lainnya. Badai ini berbentuk serangkaian badai petir yang terbentuk di atas pulau Sumatera di Indonesia atau Selat Malaka dan bergerak ke Timur dan tiba di Singapura serta Semenanjung Malaysia.

Badai Sumatera bisa memicu terjadinya hujan deras selama satu-dua jam tanpa henti. Badai Sumatra berhasil tiba di Singapura pada Selasa (17/9) malam sekitar pukul 19.00 waktu Singapura. Kecepatan angin badai Sumatera 40 km/jam sampai 80 km/jam.

Beberapa daerah di Singapura yang terdampak badai Sumatra adalah Pasir Panjang, Sembawang, Changi, hingga Seletar. Kecepatan angin di wilayah itu sampai 70 km/jam

Badai Sumatera selain menumbangkan pohon juga menyebabkan kerusakan di beberapa tempat. Bahan di dalam toko ada rak-rak yang berjatuhan karena tertiup angin dari luar. Orang-orang memilih berada di dalam rumah dibandingkan keluar karena sangat berbahaya.

Badai Sumatera terjadi selama muson barat daya dan periode muson dari April hingga November saat angin bertiup dari barat daya Singapura.

Badai Sumatera pernah juga melanda Singapura pada bulan Juli 2014 lalu. Saat itu kekuatan angin mencapai 103,7 km/jam dan tumbangkan pohon dan tenda-tenda runtuh di bagian pulau.

“Kejadian di Singapura sangat terkait dengan angin barat daya,” ucap Dr Wang Jingyu, asisten profesor geografi fisik di Institut Pendidikan Nasional (NIE). “Angin barat daya dipaksa naik melewati pegunungan Bukit Barisan dan menghasilkan sistem konveksi berbentuk linier yang menyebar melintasi Selat Malaka menuju Semenanjung Malaysia,” tambahnya.

Akhir-akhir ini terjadi 5 - 10 kali badai per bulan di Singapura. Menurut laporan pada 2020, Singapura mengalami rata-rata 45 kali badai per tahun yang terjadi pada waktu dini hari atau sebelum pagi hari.

 

 

 

Share
News Update
Karawang Whoosh Station Set to Launch on December 24, 2024

Karawang Whoosh Station Set to Launch on December 24, 2024

Transjakarta Launches Open-Top Double-Decker Bus Tour, Let's Expl...

Transjakarta has unveiled its latest innovative offering, the Open Top Tour of Jakarta. This open-top double-decker bus service aligns with the city’s vision of becoming a global destination by enhancing its appeal as a...

91 Indonesians Successfully Evacuated from Syria, Safely Arrived...

The Ministry of Foreign Affairs has successfully evacuated 91 Indonesian citizens from Syria on December 20 and 21, 2024. The evacuation was divided into three flights.

Criminal Investigation Agency Question Cooperatives Minister Budi...

Budi Arie Setiadi, current Minister of Cooperatives, questioned by Kortastipidkor regarding undisclosed matters. Investigation linked to past scandals.

Light Rain Expected Across Most of Jakarta

The BMKG forecasts light rain for most areas of Jakarta and the Thousand Islands on Thursday, (12/19/2024).

Trending Topic