Netanyahu: Israel Akan Masuk ke Rafah Meski Ada Kesepakatan Penyanderaan

SEAToday.com, Gaza - PM Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu (17/2) menolak seruan untuk menunda serangan ke Rafah. Ia mengindikasikan bahwa pasukannya akan tetap masuk ke kota tersebut terlepas dari apakah kesepakatan pembebasan sandera dicapai.

"Bahkan jika kami mencapainya, kami akan memasuki Rafah," katanya.

Netanyahu mengkritik seruan internasional untuk menunda serangan ke kota Rafah di selatan Gaza, menyebut mereka yang menentangnya "menyuruh kami (Israel) untuk kalah perang". Anggota Kabinet Perang Netanyahu Benny Gantz sebelumnya mengancam akan menginvasi kota tersebut jika para sandera tidak dibebaskan sebelum bulan Ramadhan.

Upaya diplomatik oleh Mesir, Qatar dan AS untuk menengahi kesepakatan gencatan senjata "tidak berjalan seperti yang diharapkan", dengan pembicaraan di Kairo minggu ini tidak membuahkan hasil. Netanyahu telah mengirimkan delegasi sesuai permintaan AS namun tidak melihat gunanya mengirim lagi. "Kami tidak mendapatkan apapun kecuali tuntutan-tuntutan delusional dari Hamas," sebutnya.

Netanyahu juga menyatakan bahwa penyelesaian apapun hanya akan tercapai melalui negosiasi langsung antara kedua belah pihak tanpa prasyarat.