• Thursday, 05 December 2024

KBRI Den Haag Resmikan Pura Pertama di Belanda, Dibuat dari Batu Hitam Karangasem

KBRI Den Haag Resmikan Pura Pertama di Belanda, Dibuat dari Batu Hitam Karangasem
Duta Besar Indonesia untuk Belanda Mayerfas (kanan) meresmikan pura pertama umat Hindu "Shanta Citta Bhuwana" di Taman Indonesia, kota Kallenkote, Belanda, Sabtu (30/11/2024). (ANTARA/HO-KBRI Den Haag)

SEAToday.com, Jakarta - Kedutaan Besar RI (KBRI) Den Haag meresmikan pura pertama umat Hindu di Belanda di Taman Indonesia, kota Kallenkote, Sabtu, 30 November 2024.

Inisiatif pendirian pura tersebut datang dari Komunitas Bali di Belanda dan KBRI Den Haag sepenuhnya mendukung inisiatif tersebut dengan memfasilitasi pendiriannya.

"Pura ini tidak hanya sekedar tempat untuk ritual ibadah bagi umat Hindu Bali di Belanda dan sekitarnya, tapi juga simbol kebanggaan bersama, dan bukti tekad kerja keras, kerukunan, toleransi, dan semangat gotong royong," kata Duta Besar Indonesia untuk Belanda Mayerfas dalam keterangan tertulis KBRI Den Haag yang diterima di Jakarta, Minggu, 1 Desember 2024, dilansir Antara.

Pihak KBRI mengatakan bahwa Komunitas Bali di Belanda, yang berjumlah lebih dari 250 orang, telah lama menginginkan keberadaan pura di Belanda untuk ibadah dan merayakan hari-hari besar.

Sebelum pendirian pura di Belanda tersebut, Komunitas Bali menyewa gedung dan berpindah-pindah tempat, termasuk bepergian ke pura di Belgia.

Sementara itu, pimpinan Yayasan Bali Abdi Samasta, Made Aniadi mengungkapkan rasa harunya setelah berjuang bertahun-tahun untuk mewujudkan pendirian pura tersebut.

"Senang sekali karena perayaan Galungan Kuningan tahun depan sudah bisa diadakan di pura ini," kata Aniadi.

Yayasan Bali Abdi Samasta bertanggung jawab untuk pembangunan, penggunaan, dan pemeliharaan pura tersebut.

"Di Belanda sudah banyak sekali masjid dan gereja milik diaspora Indonesia, jadi kami komunitas Hindu Bali juga ingin sekali memiliki pura. Ini untuk anak cucu kita juga," tambah Aniadi.

Selain sumbangan sukarela dari komunitas diaspora Indonesia di Belanda, pihak KBRI menyebutkan banyak pihak yang turut membantu pendirian pura tersebut, salah satunya memberikan sumbangan materi pura yang dibuat dari batu hitam Karangasem oleh warga Bali di Indonesia.

Pura yang memiliki nama "Shanta Citta Bhuwana" --yang berarti tempat untuk mencari ketenangan dan kedamaian pikiran-- berada di dalam Taman Indonesia, yang dikelilingi flora fauna dari Indonesia dan jauh dari keramaian kota.

Keberadaan pura tersebut diharapkan dapat menambah khasanah sekaligus menjadi sarana promosi budaya dan tradisi Indonesia di Belanda guna meningkatkan kunjungan wisata ke Indonesia.

Share
News Update
KAI Wisata to Introduce Java Priority Train  for Year-End Holidays

KAI Wisata to Introduce Java Priority Train for Year-End Holidays

South Korean President Yoon Suk Yeol Urged to Step Down Over Mart...

South Korean President Yoon Suk Yeol has been urged to step down and threatened with impeachment after declaring “martial law” on Tuesday (12/3).

Top Democratic Party Figure Calls for President Yoon to Resign

Criticism of South Korea’s President Yoon is intensifying after his decision to reverse an earlier martial law decree.

Indonesian Embassy in Seoul Urges Indonesian Citizens to Remain C...

South Korean President Yoon Suk Yeol announced the lifting of martial law on Wednesday (12/4) morning. The decision was made after the National Assembly vote that agreed to end the implementation of martial law at 4.30 A...

Political Chaos in South Korea: What Comes Next?

As South Korea grapples with political chaos, the fallout from President Yoon Suk Yeol's martial law declaration continues to reverberate across the nation.

Trending
LOCAL PALETTE
Arti Tatto suku Mentawai, bagaimana cara membuatnya? sakit gak sih? - Part 2