Kemensos Siapkan 17.624 Porsi Makanan Per Hari untuk Pengungsi Erupsi Lewotobi

Author: Maria Bella
November 23, 2024

Arsip foto - Sejumlah relawan Tagana Kementerian Sosial menyiapkan makanan di dapur umum posko pengungsian Desa Bokang Wolomatang, Titehena, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. (dok: ANTARAFOTO/Mega Tokan)

SEAToday.com, Jakarta - Kementerian Sosial (Kemensos) menyiapkan sedikitnya 17.624 porsi makanan per hari untuk para penyintas letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, yang menempati pengungsian.

Belasan ribu porsi makanan tersebut diproduksi dalam sehari oleh enam dapur umum darurat yang disiapkan unit pelaksana teknis kementerian sosial di Flores Timur.

“Setiap porsi sudah lengkap dengan nasi beserta lauk-pauk yang diberikan ke para pengungsi untuk makan tiga kali sehari,” ujar Pelaksana Tugas Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial Masryani, dilansir Antara.

Ia memastikan bahwa ketersediaan bahan makanan yang ada di setiap dapur umum darurat saat ini masih memadai bahkan siap untuk memenuhi kebutuhan pengungsi sampai dengan pertengahan Desember 2024.

Merujuk data rekapitulasi, Kementerian Sosial sudah menyalurkan sebanyak empat kali kuota bantuan logistik tanggap darurat.

Bantuan logistik ini masing-masing terdiri dari paket sembako dan perlengkapan dapur umum, perlengkapan pengungsian sebanyak 340 lembar kasur, sembilan unit tenda keluarga.

Ada juga dua unit tenda serbaguna, satu unit tenda dome, alat penjernih air 12 paket, dan pakaian orang dewasa sebanyak 80 paket.

Kementerian Sosial akan segera memanfaatkan pasokan dari lumbung sosial yang ada di Nusa Tenggara Timur atau sekitarnya bila stok logistik kebutuhan pokok pengungsi habis selama masa tanggap darurat.

Sementara itu, data geospasial BNPB mencatat hingga Kamis (21/11) malam pukul 20.00 WIT, dari total sebanyak 13.579 orang korban erupsi, sebanyak 6.225 orang masih menempati pos pengungsian yang tersebar di Desa Konga, Lewolaga, Bokang, Eputobi, Ile Gerong dan Waigete.

Selebihnya sudah memilih mengungsi mandiri ke rumah kerabat masing-masing.