• Monday, 23 December 2024

Serba Salah AC di Tengah Cuaca Ekstrem: Beri Kesejukan Namun Tingkatkan Pemanasan Global

Serba Salah AC di Tengah Cuaca Ekstrem: Beri Kesejukan Namun Tingkatkan Pemanasan Global
AC membantu memberikan udara dingin. Namun keberadaannya juga mengancam iklim (Shutterstock)

SEAToday.com, Jakarta - Air Conditioner (AC) merupakan pendingin ruangan telah menjadi salah satu benda elektronik yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. 

Apalagi akhir-akhir ini berbagai daerah seperti India mengalami kenaikan suhu panas yang ekstrem bahkan bisa mencapai 40 derajat celcius, sehingga membutuhkan pendingin ruangan agar tubuh tidak terkena heat stroke.

Tetapi, penggunaan AC ini juga menjadi salah satu penyebab lingkungan bumi semakin panas. Hal ini bisa terjadi karena AC mengeluarkan tiga jenis gas rumah kaca yaitu klorofluorokarbon (CFC), hidrofluorokarbon (HFC), dan karbondioksida (CO2).

Yang paling berdampak adalah CFC, disebut juga sebagai freon yang berfungsi untuk mendinginkan udara dan melepaskannya ke atmosfer. Diketahui juga bahwa satu unit molekul CFC dapat merusak 100.000 unit molekul ozon.

Amerika Serikat dilaporkan menyumbang 100 juta gas CO2 per tahunnya karena lebih dari 100 juta rumah warganya menggunakan AC. Di Indonesia sendiri, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa penggunaan AC tertinggi berada di wilayah Jakarta, yaitu sebesar 30,8%. 

Jumlah tersebut belum termasuk AC di gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan yang penggunaannya lebih besar.

Berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA), jumlah AC di seluruh dunia mencapai 1,6 miliar unit dan diperkirakan akan melonjak tiga kali lipat selama 30 tahun ke depan. Dan pada tahun 2050 penggunaan AC akan bertanggung jawab atas emisi karbon 15%.

Masalah AC dan pemanasan global ini menjadi contoh dimana kemajuan teknologi bisa menjadi ancaman bagi lingkungan. Tapi di sisi lain, kemajuan ini juga berguna bagi kenyamanan manusia. 

Dengan kondisi cuaca panas terik seperti sekarang, perlu menyediakan ruang terbuka hijau agar dapat memberi kesejukan. Selain itu, dengan adanya ruang hijau juga dapat membantu penyerapan efek gas rumah kaca.

Penulis: Annisa Salsabilla

Share
News Update
91 Indonesians Successfully Evacuated from Syria, Safely Arrived in Indonesia

91 Indonesians Successfully Evacuated from Syria, Safely Arrived in Indonesia

Criminal Investigation Agency Question Cooperatives Minister Budi...

Budi Arie Setiadi, current Minister of Cooperatives, questioned by Kortastipidkor regarding undisclosed matters. Investigation linked to past scandals.

Light Rain Expected Across Most of Jakarta

The BMKG forecasts light rain for most areas of Jakarta and the Thousand Islands on Thursday, (12/19/2024).

OIKN Targets Legislative, Judicial Buildings to be Completed in...

The Nusantara Authority (OIKN) is targeting the construction of legislative and judicial infrastructure to be completed by 2028.

The Ministry of Foreign Affairs Confirms No Indonesian Citizens A...

The Indonesian Ministry of Foreign Affairs has confirmed that no Indonesian citizens (WNI) were victims of the 7.3-magnitude earthquake that struck Vanuatu on Tuesday, December 17, 2024

Trending Topic