Demo Anti Pemerintah, Puluhan Ribu Warga Israel Minta PM Netanyahu Mundur
SEAToday.com, Yerusalem – Puluhan ribu warga Israel melakukan aksi demo anti pemerintah untuk menuntut Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mundur. Demo tersebut berlangsung pada Minggu 31 Maret 2024 lalu waktu Israel.
Massa menutup jalan raya di sekitar kantor parlemen Israel di Yerusalem sejak pagi hari sampai malam untuk menyalakan suar dan meneriakkan keinginan meminta Netanyahu mundur. Polisi yang berada di lokasi berusaha membubarkan massa dengan menembakkan meriam air.
Demo tersebut menjadi yang terbesar sejak tentara Israel melakukan aresi militer ke Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu.Warga Israel sepertinya sudah hilang kesabaran sehingga melontarkan slogan-slogan yang lama untuk menuntut Netanyahu mundur. Desakkan digelar pemilihan umum juga mulai ramai diminta oleh para demonstran.
Banyak pengunjuk rasa yang berdemo sambil membawa poster wajah Netanyahu berlumuran darah. Sebab mereka beranggapan Netanyahu gagal melindungi negara dari Hamas. Massa juga menuntut pemerintah melakukan gencatan senjata dengan Hamas karena banyak orang Israel yang menjadi sandera Hamas di Gaza.
Menurut laporan Al Jazeera, salah seorang pengunjuk rasa bernama Einay Moses mengungkapkan Netanyahu telah melakukan sebuah hambatan. Einay sendiri memiliki mertua yang disandera Hamas di Gaza.
Netanyahu dianggapnya sudah tak mempedulikan para sandera di Gaza apakah akan kembali atau tidak. Semakin lama perang berkepanjangan tanpa kesepakatan artinya banyak korban jiwa yang semakin banyak. Maka dari itu keluarga para sandera akan rutin turun ke jalan setiap minggu untuk menuntut pembebasan keluarga atau kerabat mereka yang disandera Hamas.
Gerakan massa menuntut Netanyahu mundur tak hanya terjadi di Yerusalem. Di Tel Aviv ibu kota Israel bahkan sekelompok orang berani mendatangi langsung kediaman Netanyahu. Keinginan mereka meminta Netanyahu mundur sebagai PM Israel.
Sampai sekarang upaya gencatan senjata di Gaza masih dalam tahap perundingan setelah Dewan Keamanan PBB meloloskan resolusi terbaru. Namun Israel masih terus melakukan serangan ke beberapa titik di Gaza, salah satunya rumah sakit tempat warga mengungsi. Total sudah ada sekitar 32 ribu orang korban tewas akibat agresi militer Israel.
Sementara itu diminta mundur oleh warganya, Netanyahu saat ini masih menjalani perawatan setelah menjalani operasi hernia pada Senin 1 April 2024 lalu. Netanyahu dirawat di Rumah Sakit Hadassah Medical Centre Yerusalem. Belum diketahui berapa lama proses pemulihan pasca operasi.
Recommended Article
News Update
Erick Thohir Officially Inaugurates New Board for Indonesian Futs...
The formation of the new management for these two federations under PSSI aims to align all stakeholders related to football in Indonesia.
BAZNAS to Build Hospitals, Mosques, Schools in Gaza Recovery Prog...
The funds to be used are the donation funds that are still being held for the Palestinian people. According to him, the donation for Palestine titled “Membasuh Luka Palestina”
Ngurah Rai Airport Expands Access to Nusantara via Balikpapan wit...
General Manager of PT Angkasa Pura Indonesia I Gusti Ngurah Rai Airport Ahmad Syaugi Shahab in Denpasar, on Wednesday (11/20), said this route adds connection opportunities to the State Capital of the Archipelago.
Minister Yusril Clarifies: Mary Jane Veloso Transferred, Not Rele...
Yusril explained that the Indonesian government had received an official request from the Philippine government regarding the transfer of Mary Jane Veloso. The transfer can be carried out if the conditions set by the Ind...
Trending
- # Daily Update
- # Regional
- # Nasional
- # Internasional
Popular Post
SOEs Ministry Tries Out Four Days in Workweek System
The State-Owned Enterprises (SOEs) Ministry is testing the implementation of a four-day workweek. This was shared on Instagram @lifeatkbumn on Saturday (6/8).
TransJakarta Extends Operational Hours of Soekarno-Hatta Airport...
TransJakarta extended its service time until midnight for the corridor with destination to the Soekarno-Hatta International Airport, starting Wednesday (6/19).