• Sunday, 24 November 2024

Fakta-fakta Anak Drummer Matta Band Meninggal karena Terseret Ombak di Pantai Kelingking Bali

Fakta-fakta Anak Drummer Matta Band Meninggal karena Terseret Ombak di Pantai Kelingking Bali
Anak drummer Matta Band yang terseret ombak di Pantai Kelingking Bali (Sumber Foto: Instagram @matta.band)

SEAToday.com, Bali – Kaisar Akira Ayman anak drummer Matta Band, Yadi Bachman alias Wox meninggal dunia setelah terseret ombak saat sedang berada di Pantai Kelingking atau Kelingking Beach, Bali beberapa waktu lalu.

Kepergian Kaisar tentu membuat Wox dan keluarganya sangat kehilangan. Apalagi sang buah hati dikenal cukup dekat dengan orangtua. Berikut beberapa fakta tentang kejadian yang dialami anak Wox tersebut.

1.Study Tour

Kaisar berada di Bali bersama teman-teman sekolahnya karena mengikuti acara study tour.Sebagai orangtua tentu Wox mengizinkan putranya ke Bali karena acara resmi dan bersama teman-teman sekolahnya.

2.Berenang Bersama Teman

Setibanya di kawasan Nusa Penida, Kaisar dan teman-temannya langsung berenang di Pantai Kelingking. Padahal pada saat kejadian, Rabu (30/10) ombak di pantai cukup tinggi namun tak membuat Kaisar tak jadi berenang.

Saat berenang bersama beberapa temannya hanya Kaisar yang terseret ombak. Teman-temannya tak ada yang berani menolong karena derasnya ombak. Sementara temannya yang lain selamat dan bisa dievakuasi ke pinggir pantai. Selama hampir 24 jam Kaisar dinyatakan hilang.

3.Kondisi Jenazah

Pada Kamis (31/10) akhirnya Kaisar ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Menurut kesaksian kondisi jenazah Kaisar saat ditemukan sudah mengapung di panyai. Personel langsung bergegas untuk mengevakuasi jenazah. Kondisi ombak yang tinggi cukup menyulitkan tim evakuasi.

Kondisi tubuh Kaisar masih lengkap. Namun saat ditemukan kondisi tubuh membengkak, beberaga bagian kulit tubuh terkelupas, diduga karena kepanasan dan terkena air laut. Setelah dievakuasi, jenazah Kaisar langsung dibawa ke rumah sakit.

4.Komunikasi Terakhir

Sebelum meninggal Kaisar sempat berkomunikasi dengan sang ayah. Ia mengabari jika sudah berada di Nusa Penida. Saat Kaisar mengontak lewat pesan di WhatsApp, Wox tengah berada di perjalanan di dalam Kereta Cepat Whoosh.

Kaisar meninggal dalam usia 16 tahun. Semasa hidupnya remaja itu memiliki kepribadian yang suka bergaul sehingga memiliki banyak teman. Kaisar juga anak yang kreatif dan memiliki nilai akademisi yang bagus di sekolah.

 

Share
News Update
UN Condemns Security Council’s Failure to Pass Crucial Ceasefire Resolution

UN Condemns Security Council’s Failure to Pass Crucial Ceasefire Resolution

Erick Thohir Officially Inaugurates New Board for Indonesian Futs...

The formation of the new management for these two federations under PSSI aims to align all stakeholders related to football in Indonesia.

BAZNAS to Build Hospitals, Mosques, Schools in Gaza Recovery Prog...

The funds to be used are the donation funds that are still being held for the Palestinian people. According to him, the donation for Palestine titled “Membasuh Luka Palestina”

Ngurah Rai Airport Expands Access to Nusantara via Balikpapan wit...

General Manager of PT Angkasa Pura Indonesia I Gusti Ngurah Rai Airport Ahmad Syaugi Shahab in Denpasar, on Wednesday (11/20), said this route adds connection opportunities to the State Capital of the Archipelago.

Minister Yusril Clarifies: Mary Jane Veloso Transferred, Not Rele...

Yusril explained that the Indonesian government had received an official request from the Philippine government regarding the transfer of Mary Jane Veloso. The transfer can be carried out if the conditions set by the Ind...

Trending
LOCAL PALETTE
BEGINI CARANYA PERGI KE SUKU PEDALAMAN MENTAWAI - PART 1