Konser Batal Berujung Rusuh, Polisi Buru Panitia Tangerang Lentera Festival 2024

Konser Batal Berujung Rusuh, Polisi Buru Panitia Tangerang Lentera Festival 2024
Situasi kerusuhan konser musik di Kabupaten Tangerang hingga berujung pembakaran fasilitas panggung oleh penonton pada Minggu malam (23/06). ANTARA/Azmi.

SEAToday.com, Tangerang-Batalnya konser musik Tangerang Lentera Festival 2024 (TNG Lenfest) di Lapangan Sepak Bola Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten berujung pada kerusuhan penonton hingga pembakaran panggung. Akibat insiden itu, Aparat Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang, Polda Banten tengah memburu panitia penanggung jawab konser tersebut.

Kapolsek Pasar Kemis, AKP Ucu Nuryandi mengatakan bahwa pihaknya kini sedang mengejar panitia penyelenggara festival musik itu. Sebab, pada saat peristiwa terjadi, tidak terdapat satu orang panitia pun di lokasi tempat kejadian perkara (TKP).

"Untuk panitia lagi kami cari ini untuk bertanggung jawab, jadi panitia kami cari karena enggak ada di lokasi semuanya saat kejadian," katanya di Tangerang, Senin, 24 Juni 2024, dilansir Antara.

Ia mengatakan bahwa upaya kepolisian mencari penyelenggara konser musik itu sebagai meminta pertanggungjawaban atas terjadinya kericuhan penonton hingga mengakibatkan kerusakan sejumlah fasilitas yang ada.

"Artinya pihak kepolisian mencari pihak panitia agar meminta pertanggungjawaban mereka setelah konser ini ricuh dan seluruh penonton kecewa karena sudah membeli tiket masuk," sambungnya.

Menurutnya, Lenfest 2024 tersebut menghadirkan musisi yang berasal dari daerah Jawa Tengah. Tiket yang dijual pun beragam, seharga Rp115.000, baik secara langsung ataupun daring.

Sebelumnya, kericuhan pecah dalam konser Tangerang Lentera Festival 2024 (TNG Lanfest) yang diselenggarakan di Lapangan Sepak Bola Pasar Kemis pada Minggu, 23 Juni 2024 malam.

Konser yang menghadirkan sejumlah penampil, seperti Feel Koplo, Guyon Waton, dan NDX AKA itu dihadiri ribuan penonton sejak pukul 19.00 WIB.

Namun, sampai pukul 19.30 WIB, konser tidak nampak digelar oleh pihak panitia. Hal itu memancing kemarahan para penggemarnya dengan aksi pelemparan ke arah panggung.

Aksi terus meluas hingga pada akhirnya terjadi insiden pembakaran fasilitas konser konser musik tersebut.