NEWS
Iran Tegaskan Lanjutkan Pengayaan Uranium usai Diserang AS

AS dan Uni Eropa menyiapkan sanksi untuk Iran (Shutterstock)
SEAToday.com, Jakarta - Iran menegaskan tetap melanjutkan kegiatan pengayaan uranium mereka setelah diserang Amerika Serikat (AS) pada Minggu (22/6/2025) waktu setempat.
Hal tersebut ditegaskan penasehat pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, Ali Shamkhani. Ia mengungkapkan, “Dengan (legitimasi pertahanan) yang tepat, inisiatif politik dan operasional sekarang ada di pihak yang bermain cerdas, menghindari serangan membabi buta. Kejutan akan terus berlanjut,” tulisnya lewat media sosial X seperti dilansir Antara.
AS akhirnya ikut serta dalam konflik Israel dan Iran lewat serangan pad aMinggu (22/6/2025) dini hari waktu setempat ke tiga fasilitas nuklir Iran di wilayah Natanz, Fordow, dan Isfahan.
AS mengeklaim serangan itu bertujuan membatasi kemampuan Iran untuk mengembangkan senjata nuklir dan memaksa mereka untuk “mengakhiri perang” dengan Israel. AS seperti diketahui memang sekutu Israel sejak lama.
Iran sendiri membantah adanya komponen militer dalam proyeknya tersebut. Menurut mereka, hal itu telah dibuktikan lewat pemeriksaan Direktur Jenderal IAEA Rafel Grossi pada tanggal 18 Juni lalu.
Ketika itu, para inspektur IAEA belum melihat bukti konkret Iran sedang mengejar program senjata nuklir. Hal serupa juga ditegaskan komunitas intelijen AS yang percaya Iran tidak sedang berusaha membuat senjata nuklir.
Seperti diketahui, Iran memang sedang berkonflik dengan Israel setelah sejumlah titik di Ibukota mereka, Teheran diserang. Iran sendiri sudah membalas serangan tersebut dengan mengirim misil ke Ibukota Israel, Tel Aviv.