SEAToday.com, Gaza-Serangan udara Israel menghantam target-target di seluruh Gaza pada Minggu, 31 Maret 2024. Sementara, rumah sakit terbesar di daerah kantong tersebut tetap berada di garis depan perang.

Dilansir The National News, media lokal melaporkan serangan udara Israel di sebuah kamp darurat yang dekat dengan Rumah Sakit Syuhada Al Aqsa di Deir Al Balah. Empat orang tewas dan 16 lainnya terluka dalam serangan tersebut, yang terjadi di "halaman" rumah sakit, lapor kantor berita resmi Palestina, Wafa.

Video yang dibagikan oleh Wafa menunjukkan seorang pria yang terluka merangkak keluar dari sebuah tenda di mana api kecil berkobar setelah tampaknya terkena serangan udara.

Militer Israel mengatakan bahwa mereka telah menyerang "pusat komando operasional Jihad Islam" dan bahwa rumah sakit itu sendiri tidak mengalami kerusakan.

Menurut Quds Network, lima jurnalis termasuk di antara mereka yang terluka dalam serangan terhadap kamp tersebut. Sebanyak 90 jurnalis Palestina telah terbunuh dan 16 lainnya ditangkap sejak pecahnya perang, menurut Committee to Protect Journalists.

Serangan terbaru yang terjadi di dekat sebuah rumah sakit terjadi setelah berhari-hari kekerasan di dalam dan di sekitar pusat-pusat kesehatan Gaza, yang sudah dalam kondisi runtuh. Kompleks Medis Al Shifa di kota Gaza telah dikepung Israel selama hampir dua minggu.

Pada Minggu, kantor media pemerintah Gaza mengatakan bahwa lebih dari 400 orang telah terbunuh selama 13 hari operasi Israel di rumah sakit tersebut.

Lebih dari 100 pasien di rumah sakit tersebut bertahan hidup tanpa air, listrik, atau obat-obatan, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Kementerian tersebut menuduh pasukan Israel mencegah semua upaya untuk mengevakuasi pasien melalui kelompok-kelompok internasional.

Israel menuduh Hamas dan militan Palestina lainnya menggunakan rumah sakit sebagai basis operasional, yang dibantah oleh kelompok tersebut.

Militer Israel mengklaim telah menewaskan lebih dari 170 militan dalam serangannya ke Al Shifa, termasuk pejabat Hamas Raad Thabat dan Mahmoud Khalil Ziqzouq. Pada Minggu, mereka mengatakan bahwa mereka telah menghabisi "teroris dalam pertempuran jarak dekat dan menemukan senjata di daerah tersebut, sambil mencegah bahaya bagi warga sipil, pasien dan tim medis".

Para saksi dari Al Shifa menolak klaim Israel bahwa mereka tidak melukai warga sipil, dan sebaliknya melaporkan bahwa para pria Palestina ditelanjangi, dipukuli, dan ditahan, sementara para perempuan dan anak-anak dipisahkan dan dipaksa melarikan diri ke arah selatan.

Selain Al Shifa di kota Gaza, pasukan Israel juga beroperasi di Rumah Sakit Al Amal dan Rumah Sakit Nasser di Khan Younis di Gaza selatan. Bulan Sabit Merah Palestina, yang berkantor pusat di Gaza di Rumah Sakit Al Amal, melaporkan minggu ini bahwa pusat medis tersebut telah berhenti berfungsi.