Kualitas Udara Indonesia Terburuk se-Asia Tenggara di 2023 Versi IQAir

Author: Putu Elmira
March 21, 2024

Ilustrasi polusi Jakarta. (Photo by Nathaniel Filberto on Unsplash)

SEAToday.com, Jakarta-Menurut laporan dari IQAir, yang melacak kualitas udara di seluruh dunia, Indonesia menjadi negara dengan kualitas udara terburuk se-Asia Tenggara. Peningkatan pencemaran udara di Tanah Air meningkat 20 persen dibandingkan 2022.

Dalam laporan terbaru bertajuk "World Air Quality Report 2023", IQAir menyebut rata-rata konsentrasi PM2,5 di Indonesia pada 2023 adalah 37,1 mikrogram per meter kubik. Ibu kota Jakarta juga mengalami peningkatan dengan proporsi yang sama, dengan peningkatan konsentrasi sebesar 21 persen dari 36,2 mikrogram per meter kubik pada 2022 menjadi 43,8 mikrogram per meter kubik pada 2023.

Pada 2023, kondisi El Niño yang memperpanjang musim kemarau di akhir tahun berkontribusi pada tingkat polusi udara Jakarta mencapai puncaknya lebih lambat dari biasanya. Sedangkan, Tangeran Selatan jadi kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia bahkan Asia Tenggara dengan konsentrasi PM2,5 sebanyak 71,1 mikrogram per meter kubik.

IQAir melanjutkan bahwa sebagian besar polutan udara di Indonesia berasal dari pembangkit listrik tenaga batu bara, kebakaran hutan, dan pembukaan lahan gambut di Sumatera dan Kalimantan untuk pengembangan pertanian. Polusi udara dapat menjadi kian parah selama musim kemarau di Indonesia, yang biasanya terjadi dari Juli hingga September, tetapi dapat dipengaruhi oleh perubahan kondisi meteorologi.

"World Air Quality Report 2023" memberi tinjauan global tentang data kualitas udara untuk 2023. Laporan ini merangkum data kualitas udara PM2.5 dari 7.812 kota di 134 negara, wilayah, dan teritori.