Indonesia Bertekad Perkuat Ekspor Kopi ke Jepang Lewat World Expo Osaka 2025

Indonesia Bertekad Perkuat Ekspor Kopi ke Jepang Lewat World Expo Osaka 2025
Indonesia Bertekad Perkuat Ekspor Kopi ke Jepang Lewat World Expo Osaka 2025 (Istimewa)

SEAToday.com, Jakarta - World Expo 2025 Osaka menjadi ajang Indonesia memperkuat posisinya di pasar kopi Jepang yang canggih. 

Pada forum ini, Indonesia mengambil tema “Comeback with Confidence – Reviving tehe Glory of Indonesian Coffee in Japan”. Di forum tersebut sejumlah isu penting dibahas antara lain soal hambatan ekspor, kolaborasi strategis untuk membuka pasar penuh kopi Indonesia di Jepang. 

Dilansir dari rilis resmi, fokus pada forum tersebut adalah mengatasi tantangan Batas Maksimum Residu (MRL) yang muncul pada tahun 2023. MRL  muncul ketika otoritas Jepang menyoroti kekhawatiran soal tingkat Isoprocarb dalam pengiriman kopi Indonesia.

Alhasil, persyaratan kopi impor dari Indonesia menjadi lebih ketat. Industri kopi dalam negeri pun telah menrapkan langkah-langkah komprehensif termasuk mendidik petani soal praktik pertanian yang baik dan penggunaan pestisida dan herbisida yang bertanggungjawab. 

Tak hanya itu, langkah pengambilan sampel dan pengujian ketat oleh laboratorium terakreditasi juga dilakukan. Hal itu bertujuan untuk memastikan setiap pengiriman kopi memenuhi MRL yang ketat sebesar 0,01 mg/KG.

"Kami berkomitmen untuk membantu petani kami menghasilkan kopi secara lebih berkelanjutan dan efektif, memastikan bahwa setiap biji memenuhi persyaratan ketat negara tujuan kami seperti Jepang," kata Moelyono Soesilo, Pakar Kopi Indonesia dan Ketua Kompartemen Kopi Spesialti & Industri Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI).

Lebih lanjut, peran KAPPI Global (Yayasan Pendidikan Pengembangan Perkopian Indonesia) juga dinilai penting dalam pemberdayaan para pelaku industri kopi di Indonesia. Hal itu bertujuan agar kopi Indonesia siap untuk pasar ekspor.

"KAPPI Global berdedikasi untuk mendidik dan memberdayakan sektor kopi Indonesia. Fokus kami pada pendidikan, peningkatan kapasitas, dan kepatuhan standar memastikan kopi Indonesia siap untuk pasar global, membangun komunitas kopi yang berpengetahuan, diberdayakan, dan berkelanjutan," ujar Roby Wibisono, perwakilan KAPPI Global.

Ketua Dewan Kopi Indonesia, Rusman Heriawan juga menyebut kesiapan para pelaku industri kopi nasional sangat penting agar kopi Indonesia di menonjol di pasar global.

"Kami bekerja keras pada inisiatif nasional untuk mendukung produsen dan eksportir kopi kami, memastikan kesiapan mereka untuk panggung global dan pertumbuhan berkelanjutan," kata Dr. Hermawan.

Pasar Jepang yang Potensial

Di sisi lain, pasar Jepang disebut sangat potensial untuk kopi Indonesia. Hal itu lantaran kopi Indonesia memiliki varietas yang sangat beragam.

"Pasar Jepang sangat menikmati kopi dari Indonesia; varietasnya tak tertandingi dengan negara lain. Namun, Jepang membutuhkan pasokan kopi berkualitas baik yang berkelanjutan," ujar Kato Takayoshi dari UCC Japan.

Hal senada juga diakui Yutaka Shibata, Presiden Key Coffee Inc dan Presiden Asosiasi Kopi Seluruh Jepang. Menurut dia, kopi mandheling sedang menjadi primadona.

 "Saat ini, kopi Mandheling Indonesia sangat dicari di Jepang. Namun, yang terpenting bagi pasar Jepang adalah pasokan yang berkelanjutan, nilai untuk uang, dan kualitas yang konsisten," komentar Bapak Shibata.

Melihat fakta tersebut,  World Expo Osaka 2025 pun dipandang sebagai forum strategis untuk membuka pasar potensial lewat kemitraan strategis.

 "Forum ini menandai langkah strategis menuju pembukaan potensi pasar melalui kemitraan strategis. Kami bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dan memperkenalkan kembali beragam asal kopi Indonesia ke pasar Jepang," ujar Merry Astrid Indriasari, Atase Perdagangan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo.

Indonesia, dikenal sebagai produsen kopi terbesar ke-4 di dunia, setiap tahun menghasilkan 10-11 juta karung kopi (sekitar 600.000 ton). Sebagai eksportir kopi terbesar ke-7 secara global, dengan nilai ekspor USD 1,64 miliar tahun lalu (peningkatan 43% dibandingkan tahun sebelumnya).

Indonesia memiliki keragaman asal kopi yang kaya, termasuk varietas Arabika seperti Gayo, Toraja, Bali, Papua, dan Bajawa, serta Robusta dari Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu. Geografi unik negara ini memungkinkan panen sepanjang tahun, dan komitmennya terhadap praktik budidaya tradisional dan berkelanjutan, ditambah dengan ketertelusuran penuh, menggarisbawahi dedikasinya terhadap kualitas.