Dirjen Perkeretapiaan Angkat Bicara Soal Stasiun Karet

Dirjen Perkeretapiaan Angkat Bicara Soal Stasiun Karet
KRL Jabodetabek akan Tambah 8 Trainset Impor dari Tiongkok. (Foto: KAI Commuter)

SEAToday.com, Jakarta - Risal Wasal, Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan rencana penutupan Stasiun Karet masih belum jelas.

Sejumlah warga menolak rencana penutupan Stasiun Karet, Jakarta, khususnya para pengguna kereta rel listrik (KRL) Commuter Line yang rutin menggunakan stasiun tersebut untuk mobilitas sehari-hari.

"Definisi dari penutupan itu belum sepenuhnya ‘clear’. Apakah tidak difungsikan atau benar-benar ditutup, hal itu perlu diperjelas," tegasnya bersama Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dikutip dari AntaraNews.com

Kementerian Perhubungan bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan pemangku kepentingan lainnya masih melakukan kajian terkait rencana tersebut. Kajian ini melibatkan masyarakat setempat untuk memastikan keputusan yang diambil memberikan manfaat bagi semua pihak. 

“Kami masih mempelajari kemungkinan terbaik, terutama untuk kemudahan masyarakat. Diskusi terus dilakukan, baik dengan KAI maupun masyarakat sekitar,”

Joni Martinus VP Corporate Secretary KAI Commuter, menjelaskan penutupan operasional stasiun tidak akan dilakukan dalam waktu dekat, karena masih membutuhkan diskusi lebih lnjut dengan regulator dan pihak terkait lainnya. 

“Masyarakat masih dapat menggunakan Stasiun Karet untuk naik dan turun dari KRL. Penutupan stasiun ini belum menjadi keputusan final,” ujar Joni.

Saat ini KAI Commuter juga meningkatkan fasilitas di Stasiun BNI City untuk memberikan kenyamanan lebih bagi penumpang. Peningkatan ini termasuk perbaikan selasar pejalan kaki agar terlindung dari cuaca dan pembangunan area untuk mendukung pelaku UMKM.

Penulis : Gabriella Audrey  Ivanka Dermawan