NEWS
Dukung Palestina, Simpati Presiden Rusia Vladimir Putin untuk Kondisi di Gaza

SEAToday.com, Moskow – Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Selasa (13/8) lalu di Moskow, Rusia.. Kunjungan Mahmoud ke Rusia sebagai bukti hubungan kedua negara semakin harmonis.
Putin saat bertemu dengan Mahmoud mengungkapkan rasa simpati yang besar atas kondisi di Gaza sejak beberapa bulan terakhir setelah militer Israel menyerang habis-habisan di wilayah tersebut.
Walaupun hubungan Rusia dan Ukraina juga tak kondusif, Putin menyayangkan apa yang terjadi di Gaza saat ini. Dalam keterangannya disampaikan Putin membela kepentingan rakyat Gaza. “Apa yang terjadi di Palestina tentu saja tidak luput dari perhatian kami,” papar Putin.
Putin menambahkan apa yang terjadi di Palestina adalah bencana kemanusia yang harus dihentikan sekarang juga. Putin mengetahui ada sekitar 40.000 rakyat Palestina meninggal dunia semenjak invansi tentara Israel pada bulan Oktober 2023 lalu. Itu tak termasuk jumlah warga yang luka-luka hingga kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi.
Pertemuan Mahmoud dengan Putin memang mengejutkan banyak pihak. Mungkin belum banyak yang mengetahui jika selama ini hubungan Palestina dengan Rusia baik-baik saja dan sudah bertahan sejak lama.
Pemerintah Rusia telah membuat Israel marah karena menerima delegasi Hamas. Apalagi Putin tak terima dengan penderitaan Palestina dengan mengatakan jika penderitaan anak-anak di Gaza membuat banyak orang menjadi sedih termasuk dirinya.
Mahmoud pernah mengatakan bahwa Rusia adalah salah satu sahabat baik rakyat Palestina dan mempercayai dukungan yang diberikan negara tersebut sangat penting untuk posisi Palestina untuk memperjuangkan kemerdekaannya.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) harus bertindak untuk menghentikan tindakan yang dilakukan Israel. Sementara Rusia adalah salah satu dari lima negara pemegang hak veto. Bulan lalu PBB menyatakan dalam putusan penasehat bulan lalu banhwa kependudukan Israel atas wilayah Palestina dan pemeliharaan pemukiman Israel di sana adalah ilegal.