NEWS
Mengenal Nuseirat, Kamp Pengungsi Warga Palestina yang Diserang Israel

SEAToday.com, Gaza – Kamp pengungsi warga Palestina di Nuseirat belum lama ini menjadi target serangan Israel. Total kurang lebih 247 orang dinyatakan tewas mengenaskan akibat aksi militer Israel yang dikecam banyak negara di dunia.
Mengutip Antara, Direktur Rumah Sakit Al Aqsa di Deir Al Balah bernama Khalil Al Dakran mengatakan banyak warga Palestina yang juga menjadi korban luka-luka akibat bom dari militer Israel ke kamp pengungsi Nuseirat.
Sementara Juru Bicara Kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeina mengatakan serangan yang dikirim Israel ke Nuseirat adalah lenajutan perang terhadap Palestina dimana pemerintah Amerika Serikat harus tanggung jawab.
Presiden Palestina tak tinggal diam. Mahmoud Abbas menginstruksikan kepada utusan Palestina di PBB untuk meminta Dewan Keamanan PBB melakukan sidang membahas serangan di Nuseirat.
Terkait serangan Israel ke wilayah Nuseirat, Indonesia sudah memberikan pernyataan melalui Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia melalui cuitan di akun X. “Dunia internasional harus segera bertindak untuk menghentikan kekejaman Israel terhadap warga sipil di Gaza,” cuit akun tersebut.
Nuseirat adalah kamp pengungsi di Jalur Gaza. Selain Nuseirat masih ada beberapa kamp pengungsi lain seperti Rafah, Khan Younis, Jabalia, Bureij, Beach Camp, Deir El-Balah, dan Maghazi. Nuseirat berada di wilayah Gubernuran Deir Al-Balah.
Setelah menghancurkan Rafah selama beberapa bulan terakhir, militer Israel coba merangsek masuk ke wilayah tengah Gaza dengan menyerang Nuseirat. Berdalih hendak melepaskan empat sandera justru pasukan Zionis malah menyerang dan membantai ratusan warga Palestina.
Nama Nuseirat diambil dari nama suku lokal yakni Nuseirat. Nuseirat populer untuk menunjukkan identitas suku yang sudah lama mendiami daerah tersebut. Sama seperti kamp-kamp pengungsi lainnya, daerah ini dijadikan warga sipil Palestina yang terdampak konflik untuk mencari ketenangan.
Nuseirat sudah ramai didatangi pengungsi sejak peristiwa Perang Arab-Israel pada 1948.Saat ini puluhan ribu pengungsi mendiami wilayah Nuseirat. Hingga Juli 2023 terhitung 85.409 orang pengungsi berada di tempat ini. Walaupun tak banyak fasilitas di Nuseirat namun masih ada kantor bantuan dan layanan sosial yang dikelola bersama pusat kesehatan.