NEWS
Fakta-fakta Perang Balon Korea Utara dan Korea Selatan

SEAToday.com, Pyongyang – Hubungan dua negara tetangga Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) saat ini sedang memanas. Korut dan Korsel disebut saling mengirimkan balon ke masing-masing negara dengan maksud dan tujuan tertentu. Berikut fakta-fakta perang balon Korut dan Korsel.
1. Hubungan Merenggang
Hubungan Korut dan Korsel sedang merenggang sejak awal tahun 2024. Pemimpin Korut Kim Jong Un dalam pidatornya di pertemuan Majelis Rakyat Tertinggi di Pyongyang mengatakan jika ia akan mengakhiri rekonsiliasi atau perdamaian dengan Korsel.
Bahkan Kim tak segan akan menghancurkan monument reunifikasi di Pyongyang sebagai bentuk ketidaksukaan dengan Korsel. Termasuk penghapusan semua lembaga yang mempromosikan kerja sama Korut dan Korsel. Kim menyebut Korsel adalah musuh utama mereka.
2. Korut Kirim Balon ke Korsel
Sekitar hamper 1000 balon diterbangkan Korut ke wilayah Korsel. Balon-balon itu berisi sampah-sampah dan kotoran hewan sebagai bentuk balasan atas kiriman balon yang dilakukan kelompok di Korsel dengan cara serupa untuk menyebarkan propaganda termasuk kehidupan di Korsel.
3. Korsel Kirim Balon ke Korut
Sekelompok pembelot Korut yang menamakan diri mereka Gerakan Korea Utara Merdeka mengirimkan 10 balon besar berisi 200.000 pamflet berisi kritik kepada Kim Jong Un. Balon itu diterbangkan ke Korut dari Korsel. Selain berisi pamflet, balon juga berisi uang kertas dolar Amerika Serikat dan flash drive berisi musik dan acara TV K-Pop Korea.
4. Korut Setuju Penghentian Perang Balon
Pada (3/6) lalu pihak Korut sempat mau menghentikan penerbangan balon setelah Korsel memperingatkan balasan. Korsel menangguhkan sepenuhnya perjanjian militer dengan Korut yang ditandatangani pada 2018 lalu untuk mengurangi ketegangan lintas batas. Keputusan Ini membuat Korsel bisa melanjutkan latihan tembak-menembak di dekat perbatasan.
5. Balon Diduga Dipakai Sebagai Alat Mata-mata
Sebelum perang balon Korut dan Korsel, Amerika Serikat pernah menduga adanya balon dari China yang dituding sebagai mata-mata. Balon itu terbang di atas langit Amerika Serikat selama beberapa hari. Namun akhirnya balon itu ditembak jatuh pesawat tempur Amerika Serikat. Pihak China membantah menggunakan balon untuk operasi pengintaian di wilayah Amerika Serikat. Apakah saling kirim balon Korut dan Korsel juga sebagai bagian dari pengintaian?