• Senin, 23 September 2024

Fakta-fakta Perang Balon Korea Utara dan Korea Selatan

Fakta-fakta Perang Balon Korea Utara dan Korea Selatan
Fakta-fakta perang balon Korea Utara dan Korea Selatan (Bendera Korea Utara dan Korea Selatan - ANTARA/Istimewa)

SEAToday.com, Pyongyang – Hubungan dua negara tetangga Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) saat ini sedang memanas. Korut dan Korsel disebut saling mengirimkan balon ke masing-masing negara dengan maksud dan tujuan tertentu. Berikut fakta-fakta perang balon Korut dan Korsel.

1. Hubungan Merenggang

Hubungan Korut dan Korsel sedang merenggang sejak awal tahun 2024. Pemimpin Korut Kim Jong Un dalam pidatornya di pertemuan Majelis Rakyat Tertinggi di Pyongyang mengatakan jika ia akan mengakhiri rekonsiliasi atau perdamaian dengan Korsel.

Bahkan Kim tak segan akan menghancurkan monument reunifikasi di Pyongyang sebagai bentuk ketidaksukaan dengan Korsel. Termasuk penghapusan semua lembaga yang mempromosikan kerja sama Korut dan Korsel. Kim menyebut Korsel adalah musuh utama mereka.

2. Korut Kirim Balon ke Korsel

Sekitar hamper 1000 balon diterbangkan Korut ke wilayah Korsel. Balon-balon itu berisi sampah-sampah dan kotoran hewan sebagai bentuk balasan atas kiriman balon yang dilakukan kelompok di Korsel dengan cara serupa untuk menyebarkan propaganda termasuk kehidupan di Korsel.

3. Korsel Kirim Balon ke Korut

Sekelompok pembelot Korut yang menamakan diri mereka Gerakan Korea Utara Merdeka mengirimkan 10 balon besar berisi 200.000 pamflet berisi kritik kepada Kim Jong Un. Balon itu diterbangkan ke Korut dari Korsel. Selain berisi pamflet, balon juga berisi uang kertas dolar Amerika Serikat dan flash drive berisi musik dan acara TV K-Pop Korea.

4. Korut Setuju Penghentian Perang Balon

Pada (3/6) lalu pihak Korut sempat mau menghentikan penerbangan balon setelah Korsel memperingatkan balasan. Korsel menangguhkan sepenuhnya perjanjian militer dengan Korut yang ditandatangani pada 2018 lalu untuk mengurangi ketegangan lintas batas. Keputusan Ini membuat Korsel bisa melanjutkan latihan tembak-menembak di dekat perbatasan.

5. Balon Diduga Dipakai Sebagai Alat Mata-mata

Sebelum perang balon Korut dan Korsel, Amerika Serikat pernah menduga adanya balon dari China yang dituding sebagai mata-mata. Balon itu terbang di atas langit Amerika Serikat selama beberapa hari. Namun akhirnya balon itu ditembak jatuh pesawat tempur Amerika Serikat. Pihak China membantah menggunakan balon untuk operasi pengintaian di wilayah Amerika Serikat. Apakah saling kirim balon Korut dan Korsel juga sebagai bagian dari pengintaian?

 

Share
Berita Terkini
14 Perjalanan Whoosh Dibatalkan Akibat Gempa di Kabupaten Bandung

14 Perjalanan Whoosh Dibatalkan Akibat Gempa di Kabupaten Bandung

262 Orang Meninggal Akibat Topan Yagi di Vietnam

Media Vietnam melaporkan 29 orang tewas dalam 24 jam terakhir akibat topan Yagi, menambah total korban tewas akibat topan tersebut di Vietnam menjadi 262 orang.

Australia akan Batasi Akses Anak ke Sosial Media

Pemerintah Australia, Selasa (10/9) menyatakan jika tahun ini akan mengesahkan undang-undang tentang usia minimum bagi anak-anak untuk mengakses media sosial.

64 Meninggal, Ratusan Terluka akibat Topan Super Yagi Melanda Vie...

Jumlah korban meninggal di Vietnam meningkat menjadi sedikitnya 64 orang, Senin (9/9), sementara ratusan orang lainnya terluka akibat topan super Yagi yang melanda dan menyebabkan banjir serta tanah longsor.

Peneliti BRIN Publikasikan Spesies Baru Endemik Indonesia Anggrek...

Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mempublikasikan temuan tanaman anggrek spesies baru dari pulau Sulawesi yang dikenal masyarakat sebagai Anggrek Kuku Macan.

Trending Topic
Trending Topic
Trending
Trending
Popular Post

Sekolah Dasar Muhammadiyah di Sidoarjo Menerapkan Waktu Tidur Sia...

SD Muhammadiyah 4 Zamzam di Sidoarjo, Jawa Timur, menjadikan tidur siang sebagai salah satu pelajaran yang wajib diikuti siswa.

Peltu (Purn) Tatang Koswara Penembak Jitu Indonesia yang Diakui...

Tatang Koswara, lahir di Cibaduyut pada 12 Desember 1946 adalah salah satu penembak jitu (sniper) Indonesia yang diakui dunia.

Ghisca Debora Berniat Meraup Untung Rp250 Ribu per Tiket dari Pen...

Ghisca Debora Aritonang, tersangka penipuan tiket Coldplay, meraup keuntungan sebesar Rp250.000 per tiket.

Ketua KPK Firli Bahuri Ditetapkan sebagai Tersangka

Polda Metro Jaya menetapkan Ketua KPK Firli Bahuri sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.