Ini Alasan Kenapa Indonesia Selalu Mendukung Palestina

Ini Alasan Kenapa Indonesia Selalu Mendukung Palestina
Ribuan warga Sumatera Utara menggelar Aksi Bela Palestina di Kota Medan, Sumatera Utara, Sabtu (1/6/2024). (ANTARA/ M. Sahbainy Nasution)

SEAToday.com, Jakarta – Sudah lama Indonesia mendukung Palestina. Apalagi saat ini negara tersebut mendapat serangan militer dari Israel di kawasan Gaza. Indonesia sudah memberikan bantuan kepada rakyat Palestina yang menjadi korban.

Yang terbaru Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Retno Marsudi dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI menjelaskan ada beberapa prioritas yang dilakukan Indonesia ke depan dalam mendukung Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat.

“Untuk prioritas saat ini mendorong terciptanya gencatan senjata segera dan permanen, immediate and permanent ceasefire tanpa ceasefire upaya perbaikan tidak akan terwujud,” kata Retno dilansir Antara.

Berikutnya Indonesia kata Retno mendorong terus distribusi bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina dan memberi dukungan kepada Badan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengusi Palestina atau UNRWA.

“Indonesia terus menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan baik langsung maupun melalui UNRWA. Bantuan ini sudah ditingkatkan dan ke depannya akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan,” tambah Retno yang ingin Dewan Keamanan PBB memutuskan agar Israel patuh menjalankan keputusan Mahkamah Internasional (ICJ).

Terkait kenapa Indonesia selalu mendukung Palestina pernah diungkap oleh mantan Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin. Saat masih menjadi menteri, Lukman menyebut ada beberapa alasan Indonesia perhatian dan membela Palestina.

Pertama, Indonesia adalah bangsa yang pernah merasakan rasanya dijajah oleh penjajah selama ratusan tahun. Maka dalam Konstitusi Indonesia jelas jika kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

“Sekarang, sudah tidak eranya lagi penjajahan. Ini adalah era globalisasi, era di mana sekat-sekat administrasi wilayah geografis tidak secara kaku membatasi kita. Sehingga saat ini, semangatnya adalah semangat untuk bersinergi dan bekerjasama,” kata Lukman beberapa tahun lalu dikutip dari situs Kementerian Agama Republik Indonesia.

Lukman mengatakan Indonesia adalah bangsa religius. Dalam agama ada penolakkan terhadap pelanggaran hak asasi manusia suatu bangsa oleh bangsa lain sebab semua agama tidak membenarkan penjajahan.

Lukman melihat kota Yerusalam adalah kota dengan 3 agama besar di dunia yakni Yahudi, Nasrani, dan Islam. Indonesia sebagai bangsa dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia memiliki keterikatan dengan Masjid Aqsa di Yerusalem.

“Masjid al-Aqsa adalah satu-satunya Masjid yang kedudukannya hampir sama dengan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Awal Islam, Masjid Aqsa (Baitul Maqdis) bahkan menjadi kiblat shalat lebih dari 10 tahun. Rasulullah SAW pun melakukan Mi'raj dari Yerusalem. Sangat wajar jika Umat Islam mempunyai keterkaitan kuat dengan Yerusalem,” kata Lukman.

Palestina juga memberikan perhatian kepada Indonesia pada tahun 1944 lalu atau setahun sebelum Indonesia Merdeka. Palestina memberi dukungan kepada Indonesia pada 4 September 1944.