NEWS
Kondisi Stok Makanan Rakyat di Gaza Setelah Bantuan Dirusak Warga Israel

SEAToday.com, Rafah-Warga Israel memblokir dan merusak bantuan untuk rakyat Gaza. Bantuan tersebut dirampas dan dilempar ke tanah. Tak hanya melakukan aksi pemblokiran dan perusakkan, warga Israel berunjuk rasa.
Aksi tersebut memang mengejutkan sebab pihak Israel sudah berjanji untuk mengizinkan pasokan makanan masuk ke Gaza tanpa gangguan atau intervensi. Namun apa yang dilakukan warga Israel tak menepati janji.
Tentu saja perusakkan bantuan makanan oleh warga Israel memberikan dampak negatif untuk rakyat Gaza yang sangat membutuhkan bahan makanan dari pihak luar.
Kabarnya para pengungsi di wilayah Gaza tengah dan selatan hanya memiliki stok sisa makanan sangat sedikit atau tinggal beberapa hari saja. Kondisi ini semakin miris setelah militer Israel menguasai perlintasan Rafah di sisi Palestina yang menjadi persimpangan antara Gaza selatan dengan Mesir.
Aksi pasukan Israel di Rafah memang memutus aliran bantuan ke daerah pengungsi di Gaza. Juru bicara badan pengungsi Palestina di PBB Juliette Touma mengatakan hanya enam truk makanan yang bisa memasuki Gaza melalui penyebrangan Karem Abu Salem dengan Israel.
Dalam keterangannya kepada media,Touma menambahkan jumlah truk yang dibutuhkan minimal 500 truk per hari yang membawa bahan bakar, pasokan bantuan, dan pasokan komersial. Sekitar 157.000 liter bahan bakar telah masuk ke Gaza dan dibutuhkan 300.000 liter bahan bakar setiap harinya.
Dikhawatirkan sulitnya bantuan masuk membuat kelaparan besar-besaran bisa dirasakan rakyat di Gaza. Situasi bertambah menyedihkan setelah warga Palestina yang tinggal di kawasan Rafah banyak yang mengungsi setelah daerah tersebut menjadi target operasi Israel. Belum lagi terjadi pengeboman secara terus-menerus menyebabkan situasi menjadi tak terkendali.
Masuknya tentara Israel ke Rafah mendapat kecaman banyak pihak termasuk dari Indonesia. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dalam cuitannya di akun X @Kemlu_RI Indonesia memberikan pernyataan beberapa waktu silam.
“Indonesia mengecam keras serangan militer Israel atas kota Rafah di Gaza serta penguasaan atas Perbatasan Rafah di sisi Palestina,” tulis akun X @Kemlu_RI dalam keterangannya.
Kemlu RI melanjutkan setiap upaya pemindahan paksa atau pengusiran warga Palestina termasuk dari Rafah tidak dapat diterima karena tindakan tersebut adalah puncak kejahatan terhadap kemanusiaan.