SEAToday.com, Depok-Jasa Raharja memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal dalam kecelakaan bus pariwisata Trans Putera Fajar di Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5) lalu.

Melansir dari portal berita Pemerintahan Kota Depok, ahli waris korban meninggal yang terdiri dari 9 orang siswa SMK Lingga Kencana dan seorang guru di sekolah mendapat santunan Rp 50 juta dari Jasa Raharja.

Direktur Utama Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantono mengatakan santunan yang diberikan kepada keluarga korban meninggal adalah bukti tanggung jawab perusahaan yang dipimpinnya. Proses pemberian santunan diberikan di SMK Lingga Kencana, Senin (13/5) dengan suasana yang haru.

Rivan menambahkan Jasa Marga tidak hanya memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal saja tetapi juga melakukan pemantauan kondisi para korban luka-luka yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Rivan sempat mendatangi rumah sakit yang merawat korban luka-luka di kawasan Depok, Jawa Barat. “Korban luka-luka juga menjadi tanggung jawab kami dan kami akan tetap memantau perkembangan kesehatannya karena anak-anak ini adalah generasi masa depan bangsa yang harus tetap kita jaga,” kata Rivan.

Jasa Marga ikut menyampaikan rasa duka cita mendalam atas terjadinya kecelakaan tersebut. Jasa Marga berharap kejadian ini bisa menjadikan pembelajaran kepada semua pihak agar lebih berhati-hati ketika berkendara demi keselamatan bersama.

Kami ikut prihatin atas kecelakaan yang terjadi. Semoga ini menjadi pembelajaran untuk kita semua agar keselamatan dalam berkendara sangat penting sehingga terhindar dari kelalaian yang mengakibatkan kehilangan keluarga,” sambung Rivan.

Terkait penyebab kecelakaan bus pariwisata Trans Putera Fajar, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih melakukan investigasi dengan memeriksa bangkai bus yang mengalami rusak parah.

Sementara itu Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Jules Abraham Abast dalam keterangannya mengatakan jika bus pariwisata melaju dari arah selatan menuju utara melewati kontur jalan yang menurun tajam.

Tiba-tiba bus oleng ke kanan dan menabrak sebuah mobil dari arah berlawanan. Bus kemudian terguling miring ke kiri dan menghantam beberapa kendaraan motor yang sedang terparkir.Bus akhirnya berhenti karena menabrak tiang yang ada di pinggir jalan.

Bus Trans Putera Fajar kabarnya tidak memiliki izin angkutan. Hal itu diungkap oleh Kepala Bagian Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Aznal dalam keterangannya kepada media beberapa waktu lalu.