NEWS
Sejarah Tol Bocimi yang Tak Bisa Dilewati Saat Arus Mudik Lebaran karena Longsor

SEAToday.com, Sukabumi – Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi merupakan salah satu akses jalan yang cukup penting di Jawa Barat. Tol ini menghubungkan tiga daerah yang memiliki potensi wisata sehingga bisa meningkatkan perekonomian di kawasan tersebut.
Tol Bocimi memiliki sejarah yang cukup panjang dalam pembangunannya. Proyek ini sempat mangkrak sehingga tak dilanjutkan proses pembangunannya akibat perubahan investor. Rencana pembangunan proyek Tol Bocimi mulai ditetapkan pada era akhir pemerintahan Orde Baru tahun 1997.
Saat itu dalam penghitungan proyek ini membutuhkan biaya sebesar Rp 7,7 triliun. Walaupun tahun 1997 sudah direncanakan namun pada tahun 2007 proyek ini baru mendapat tanda tangan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol atau PPJT.
Beberapa perusahaan swasta sebagai investor diduga tak serius menggarap proyek ini. Sampai akhirnya tahun 2015 PT Waskita Karya (Persero) melalui anak usahanya Waskita Toll Road atau WTR mengambil alih pembangunan jalan tol Bocimi.
Anak perusahaan BUMN ini bergerak cepat langsung melakukan groundbreaking dilakukan untuk konstruksi seksi I dengan rute Ciawi-Cigombong dengan panjang 15,35 km. Proses pembangunan seksi I ini berjalan selama 3 tahun yang rampung pada Agustus 2018.
Keberhasilan itu membuat semangat untuk melanjutkan pembangunan seksi II Cigombong-Cibadak dengan panjang 11,9 km. Pembangunan memakan waktu 5 tahun sampai Agustus 2023.
Saat ini seksi III Cibadak-Sukabumi Barat dengan panjang 13,70 km dan seksi IV Sukabumi Barat-Sukabumi Timur sepanjang 13.05 km tengah digarap proses pembangunannya dan diharapkan selesai dan bisa digunakan kendaraan pada 2026 mendatang.
Namun jalan tol Bocimi dipastikan tidak akan bisa digunakan untuk akses arus mudik dan arus balik lebaran karena terjadi longsor pada Rabu 3 April 2024 di kawasan KM 64 Sukabumi, Jawa Barat. Sony Sulaksono selaku Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Pemangku Kepentingan menjelaskan proses perbaikan akan memakan waktu selama 2-3 bulan.
Titik kerusakan akibat longsor cukup berat dan berdampak pada satu ruas jalan sehingga proses perbaikan tidak bisa dilakukan buru-buru demi bisa digunakan untuk arus mudik dan balik lebaran 2024.