6 Gunung di Indonesia yang Kini Berstatus Siaga dan Awas

6 Gunung di Indonesia yang Kini Berstatus Siaga dan Awas
Gunung Ibu berstatus siaga (Sumber Foto: ANTARA/HO-PVMBG)

SEAToday.com, Flores – Lewotobi Laki-laki merupakan gunung di Indonesia tepatnya di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang belum lama ini erupsi dan memberikan banyak dampak kepada warga sekitar dan hal-hal yang lain.

Ternyata bersamaan dengan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, beberapa gunung lain di Indonesia berstatus siaga dan awas. Dua status itu tentu menjadikan perhatian karena sewaktu-waktu gunung akan erupsi dan harus diantisipasi sebelum terjadi.

Melansir dari Antara, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Muhammad Wahid mengatakan pihaknya memastikan semua gunung yang berstatus siaga dan awas saat ini masih dilakukan pengawasan.

“Itu yang sedang peningkatan aktivitas seperti Gunung Lewotobi Laki-laki, Iya, Marapi dan lainnya, akan terus diidentifikasi. Saya pikir ini menjadi tentangan kita ke depan,” bilang Wahid dalam keterangan kepada pers belum lama ini.

Enurut data aktivitas gunung api dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ada beberapa gunung berstatus siaga dan awas. Gunung yang berstatus siaga adalah Gunung Ibu (Pulau Halmahera), Gunung Awu (Kepualauan Sangihe), Gunung Iya (Kabupaten Ende), Gunung Marapi (Sumatera Barat), dan Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Satu-satunya gunung yang berstatus awas hanya Gunung Lewotobi Laki-laki yang sudah hamper dua minggu ditetapkan hingga akhirnya erupsi. Untuk mengantisipasi terjadinya erupsi dan ketidaksiapan warga sekitar, Wafid mengaku sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak khususnya pemerintah daerah setempat.

“Sudah disosialisasikan ke masyarakat, pemerintah daerah khususnnya, peningkatan status dilakukan supaya bisa menjadi rujukan dalam mengantisipasi setiap kemungkinan yang akan terjadi,” ucap Wafid.

Salah satunya aktivitas Gunung Merapi yang belum lama ini meluncurkan guguran lava sebanyak 11 kali dengan jarak luncur maksimal 1,6 kilometer bersamaan dengan kegempaan erupsi. Beberapa kali Gunung Merapi memang melakukan erupsi dan salah satu yang terparah terjadi pada tahun 2010 lalu.