NEWS
Ratusan Ribu Ibu Hamil di Gaza Krisis Pangan dan Sanitasi Buruk
Sekitar 110.000 orang telah meninggalkan Rafah untuk menyelamatkan diri, saat pengeboman Israel semakin intens di kota itu, kata Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) melalui media sosial pada Jumat (10/5/2024). (ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa)
SEAToday.com, Gaza-The United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees (UNRWA) mengungkapkan bahwa lebih dari 150.000 ibu hamil di Jalur Gaza menghadapi kondisi sanitasi yang buruk di tengah serangan Israel yang mengharuskan mereka terpaksa mengungsi.
Selain sanitasi yang buruk, 95% ibu hamil dan menyusui juga dilanda krisis pangan selama agresi militer Israel yang telah berjalan tujuh bulan lamanya. UNRWA memperingatkan bahwa tingkat keputusasaan kembali terjadi di Gaza.
“Tidak ada anak di dunia yang menderita seperti ini. Kami butuh gencatan senjata sekarang,” tulis UNRWA.
The United Nations Population Fund (UNFPA) juga melaporkan pada Selasa (14/5/2024), bahwa 62 paket bantuan kemanusiaan berisi bahan-bahan untuk kebutuhan persalinan masih menunggu izin masuk melalui perbatasan Rafah.
Dan dilaporkan bahwa korban meninggal akibat agresi militer Israel di Jalur Gaza, Palestina sudah mencapai lebih dari 35 ribu orang. Dengan lebih dari 78 ribu orang lainnya mengalami luka akibat serangan yang tidak kunjung berhenti. (SALSABILLA/DKD)
Artikel Rekomendasi
