Menlu RI Desak Investigasi Penuh atas Penembakan WNI oleh Maritim Malaysia

Menlu RI Desak Investigasi Penuh atas Penembakan WNI oleh Maritim Malaysia
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono saat menjadi pembicara dalam diskusi panel “Navigating Asia’s Hotspot” dalam rangka Forum Ekonomi Dunia (WEF) 2025 di Davos-Klosters, Swiss, Kamis (23/1/2025). (ANTARA/HO-Kemlu RI)

SEAToday.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, mendesak dilakukannya investigasi menyeluruh terkait insiden penembakan yang melibatkan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Perairan Tanjung Rhu, Selangor. Kejadian tersebut menyebabkan tewasnya seorang warga negara Indonesia (WNI) dan melukai beberapa lainnya.

Dalam pernyataan resmi yang diterima pada Senin malam, Menlu RI menyampaikan penyesalan mendalam atas jatuhnya korban jiwa dalam insiden ini. "Menlu RI mendesak investigasi menyeluruh terhadap tindakan penembakan oleh APMM, termasuk dugaan penggunaan kekuatan yang berlebihan," ujar Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu, Sugiono juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban tewas dan para WNI yang terluka.

Insiden ini terjadi pada Jumat (24/1) dini hari, ketika sebuah kapal yang membawa lima pekerja migran Indonesia tanpa dokumen resmi dihentikan oleh patroli APMM. Penembakan dilaporkan terjadi setelah WNI yang berada di kapal diduga melakukan perlawanan.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, menyebutkan bahwa identitas para korban masih dalam proses verifikasi. Sementara itu, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) melaporkan satu korban tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka dalam kejadian tersebut.

Menteri KP2MI, Abdul Kadir Karding, meminta agar proses penegakan hukum dilakukan secara transparan. Ia juga memastikan bahwa akses terhadap korban luka akan dibuka pada Rabu (29/1) untuk memberikan bantuan yang diperlukan.

Wakil Menteri KP2MI, Christina Aryani, mengecam keras tindakan penggunaan kekuatan berlebihan oleh otoritas Malaysia. Ia mendesak pemerintah Malaysia untuk mengusut penggunaan senjata api yang menyebabkan hilangnya nyawa WNI.

Insiden ini mendapat perhatian serius dari pemerintah Indonesia, yang menegaskan komitmennya untuk melindungi hak-hak dan keselamatan WNI di luar negeri.