Sejarah hingga Tema Hari Bumi 2024, Aksi Perlindungan Lingkungan

SEAToday.com, Jakarta-Earth Day atau Hari Bumi diperingati setiap tahunnya pada 22 April. Momen ini turut menandai lahirnya gerakan lingkungan hidup modern pada 1970.
Dilansir dari laman Earth Day, tema Hari Bumi 2024 bertajuk "Planet vs Plastics" yang menyuarakan kesadaran yang meluas mengenai risiko kesehatan dari plastik. Tema ini juga mendesak menghapuskan semua plastik sekali pakai, segera mendorong Perjanjian PBB yang kuat tentang Polusi Plastik, dan menuntut diakhirinya fast fashion (mode cepat).
Lantas, bagaimana sejarah Hari Bumi? Dalam beberapa dekade sebelum 1970-an, orang Amerika mengonsumsi gas bertimbal dalam jumlah besar melalui mobil-mobil yang sangat besar dan tidak efisien. Industri menyemburkan asap dan lumpur tanpa rasa takut akan konsekuensi dari hukum atau pemberitaan yang buruk.
Hingga saat itu, masyarakat umum di Amerika masih belum menyadari masalah lingkungan dan bagaimana lingkungan yang tercemar mengancam kesehatan manusia. Namun, keadaan mulai berubah dengan terbitnya buku terlaris di New York Times, Silent Spring, karya Rachel Carson pada 1962.
Buku ini terjual lebih dari 500.000 eksemplar di 24 negara karena buku ini meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap organisme hidup, lingkungan, dan hubungan yang tak terpisahkan antara polusi dan kesehatan masyarakat.
Senator Gaylord Nelson, senator junior dari Wisconsin, telah lama prihatin dengan kondisi lingkungan yang memburuk di Negeri Paman Sam. Pada Januari 1969, ia dan banyak orang lainnya menyaksikan kerusakan akibat tumpahan minyak besar-besaran di Santa Barbara, California.
Terinspirasi oleh gerakan anti-perang mahasiswa, Senator Nelson ingin menyatukan energi protes anti-perang mahasiswa dengan kesadaran publik yang muncul tentang polusi udara dan air. Ia mengumumkan ide untuk mengadakan pengajaran di kampus-kampus kepada media nasional, dan membujuk Pete McCloskey, anggota Kongres dari Partai Republik yang berpikiran konservasi, untuk menjadi wakil ketuanya.
Senator Gaylord Nelson merekrut Denis Hayes, seorang aktivis muda, untuk mengorganisir kegiatan di kampus dan menyebarkan ide tersebut ke publik yang lebih luas. Mereka memilih 22 April, hari kerja yang berada di antara Liburan Musim Semi dan Ujian Akhir Semester, untuk memaksimalkan partisipasi mahasiswa.
Menyadari potensinya untuk menginspirasi semua orang Amerika, Hayes membangun staf nasional yang terdiri dari 85 orang untuk mempromosikan acara-acara di seluruh negeri dan upaya ini segera diperluas dengan melibatkan berbagai organisasi, kelompok agama, dan lainnya.
Mereka mengubah namanya menjadi Hari Bumi, yang segera menarik perhatian media nasional, dan menyebar ke seluruh negeri. Hari Bumi menginspirasi 20 juta orang Amerika - pada saat itu, 10 persen dari total populasi Amerika Serikat - untuk turun ke jalan, taman, dan auditorium untuk berdemonstrasi menentang dampak pembangunan industri selama 150 tahun yang telah meninggalkan warisan yang terus meningkat dan berdampak serius pada kesehatan manusia.
Recommended Article
Insight Indonesia
TNI Law Amendments Officially Passed by Parliament
The Bill on Amendments to Law Number 34 of 2004 on the Indonesian National Armed Forces (TNI) has been approved
President Prabowo Leads Meeting on Downstream Industry Accelerati...
President Prabowo Subianto held a limited meeting with several cabinet ministers at his residence in Hambalang, Bogor
Japan's Prime Minister Supports Indonesia to Become a Member of O...
Japan's Prime Minister, Shigeru Ishiba, expressed his support for Indonesia's efforts to become a full member of the Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), which currently consists of 38 countries...
Muhammadiyah: Ramadan 2025 Begins March 1, Eid Falls on March 30
Muhammadiyah Central Leadership (PP), Tuesday (7/1), officially set the beginning of Ramadan 1446 Hijri on March 1, 2025. Meanwhile, Eid al-Fitr or Lebaran will fall on March 30, 2025.
Popular Post
SOEs Ministry Tries Out Four Days in Workweek System
The State-Owned Enterprises (SOEs) Ministry is testing the implementation of a four-day workweek. This was shared on Instagram @lifeatkbumn on Saturday (6/8).
TransJakarta Extends Operational Hours of Soekarno-Hatta Airport...
TransJakarta extended its service time until midnight for the corridor with destination to the Soekarno-Hatta International Airport, starting Wednesday (6/19).
Trending Topic
Weather Forecast
Potential Extreme Weather to Hit Western Indonesia
The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) has identified the potential for extreme weather in western Indonesia
The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) Predic...
The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) predicts that high-intensity rainfall will continue until March 11. Although a slight decrease in intensity is expected in the coming days due to weather modific...
Weather Forecast: Light Rain Across Jakarta on Thursday Afternoon
The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) forecasts that all areas of Jakarta will experience light rain on Thursday (2/13) afternoon.
Jakarta Weather Forecast: Rain in the Morning, Clouds Throughout...
The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) has forecasted light rain in several areas of Jakarta on Tuesday morning, including West Jakarta, Central Jakarta, East Jakarta, North Jakarta, and the Thousand...