SEAToday.com, Purwakarta – Kecelakaan yang terjadi di Tol Cipularang KM 92 diduga disebabkan oleh rem blong sebuah truk yang bermuatan berat. Ditambah kondisi jalan yang menurun dan licin karena sedang hujan deras membuat tabrakan beruntun, mengakibatkan belasan kendaraan rusak.

Sebelum kecelakaan di Tol Cipularang pada Senin (11/11) lalu, juga sempat terjadi kecelakaan yang diduga karena kondisi rem blong pada truk sehingga truk tak bisa diberhentikan dan terus melaju hingga menabrak banyak kendaraan.

Misalnya kecelakaan yang terjadi di sebuah perempatan di Balikpapan, Kalimantan Timur beberapa tahun lalu. Dimana sebuah truk melaju kencang dan menghantam antrian kendaraan yang sedang berhenti lampu merah.

Memang apa penyebab truk suka alami rem blong? Truk sering mengalami rem blong karena beban berat dan tekanan tinggi yang dibebankan atau ditanggung pada sistem pengereman. Terutama saat melaju di jalan menurun membuat truk harus bekerja lebih keras dan harus menahan beban besar.

Kondisi itu menyebabkan suhu pada rem meningkat drastis. Ketika suhu rem meningkat bahkan melebihi batas maka fungsi rem menjadi tidak efektif bahkan tak berfungsi dengan normal dan tentu saja hal ini sangat membahayakan.

Penyebab lain adalah brake fading atau overheating. Komponen rem pada truk mengalami panas pada bagian kampas dan cakram sehingga daya pengereman menjadi menurun. Biasanya masalah ini terjadi pada kendaraan yang berjalan dalam turunan sehingga alami pengereman beberapa kali dalam waktu singkat.

Berikutnya adalah sistem rem hidrolik yang bekerja dengan minyak rem mengalami masalah. Saat suhu minyak rem meningkat hingga mencapai titik didih maka minyak bisa berubah menjadi uap dan mengurangi tekanan hidrolik dan membuat rem jadi tak berfungsi.

Dan satu lagi diduga jadi penyebab rem blong adalah tekor angin. Tekor angina adalah kurangnya tekanan udara dalam sistem rem angin yang sebabkan rem tidak berfungsi. Jika tekanan rem rendah maka rem tak bisa mengunci roda sehingga truk sulit dihentikan.