Indonesia Pastikan Prinsip Kesadaran dan Solidaritas Global Jadi Ruh dari WHO Pandemic Agreement

SEAToday.com, Jakarta - Setelah melewati 13 putaran resmi dan puluhan pertemuan informal, perundingan WHO Pandemic Agreement yang dimulai sejak Februari 2022 telah berhasil diselesaikan di Jenewa, Swiss, pada Rabu (16/4/2025).
Penyelesaian perundingan merefleksikan komitmen kuat masyarakat internasional terhadap upaya pencegahan, kesiapsiagaan, dan penanganan pandemi, sekaligus mengirimkan sinyal positif bahwa multilateralisme masih relevan dan berkontribusi sebagai solusi bagi permasalahan global.
Perundingan WHO Pandemic Agremeent dipicu oleh lemahnya aturan kesehatan internasional yang ada dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Selama rangkaian perundingan yang sangat alot, Indonesia sangat aktif menyuarakan aspirasi negara berkembang, termasuk memperjuangkan akses berkeadilan ke vaksin, terapeutik, dan diagnostik yang dibutuhkan pada masa pandemi.
Indonesia juga merupakan pelopor kelompok Group for Equity (GfE) yang beranggotakan lebih dari 30 negara berkembang. Indonesia menjadi aktor penting yang diperhitungkan dalam negosiasi karena konsisten menyuarakan prinsip kesetaraan (equity) dan solidaritas global.
Prinsip keseteraan dan solidaritas global tersebut terwujud melalui terobosan utama, yaitu pembentukan Pathogen Access and Benefit-Sharing (PABS) System. Negara berkembang meyakini bahwa PABS System dapat berkontribusi pada akses yang lebih tepat waktu dan berkeadilan terhadap vaksin, terapeutik, dan diagnostik saat pandemi.
Terobosan lainnya adalah pembentukan Global Supply Chain and Logistics (GSCL) Network untuk memfasilitasi akses ke produk kesehatan terkait pandemi.
Selain PABS System dan GSCL Network, WHO Pandemic Agreement juga memuat berbagai komitmen terkait pencegahan, kesiapsiagaan, dan penanganan pandemi, termasuk dalam hal penguatan tenaga kesehatan, Research and Development, diversifikasi produksi produk kesehatan, transfer teknologi, penguatan sistem regulator, dan surveilans.
WHO Pandemic Agreement akan diadopsi oleh negara-negara pada sesi ke-78 World Health Assembly (WHA) di Jenewa, Swiss, 19-27 Mei 2025. Namun, negara-negara baru bisa mengikatkan diri pada WHO Pandemic Agreement setelah adopsi lampiran (Annex) dari WHO PA yang akan mengatur rincian detil dari PABS System. Perundingan membahas Annex tersebut akan dimulai pada September 2025.
Sebagai pelopor prinsip keadilan serta aktor aktif dalam perundingan WHO Pandemic Agreement, Indonesia siap mendukung implementasi perjanjian internasional ini secara efektif.
Pencegahan, kesiapsiagaan, dan penanganan pandemi di masa depan harus dilandaskan pada prinsip kesetaraan dan solidaritas global, dengan memastikan tidak ada negara yang tertinggal dalam menghadapi ancaman kesehatan yang bersifat lintas batas. Pendekatan yang adil dan berkelanjutan menjadi kunci untuk membangun ketahanan sistem kesehatan global di masa mendatang.
Recommended Article
Insight Indonesia
TNI Law Amendments Officially Passed by Parliament
The Bill on Amendments to Law Number 34 of 2004 on the Indonesian National Armed Forces (TNI) has been approved
President Prabowo Leads Meeting on Downstream Industry Accelerati...
President Prabowo Subianto held a limited meeting with several cabinet ministers at his residence in Hambalang, Bogor
Japan's Prime Minister Supports Indonesia to Become a Member of O...
Japan's Prime Minister, Shigeru Ishiba, expressed his support for Indonesia's efforts to become a full member of the Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), which currently consists of 38 countries...
Muhammadiyah: Ramadan 2025 Begins March 1, Eid Falls on March 30
Muhammadiyah Central Leadership (PP), Tuesday (7/1), officially set the beginning of Ramadan 1446 Hijri on March 1, 2025. Meanwhile, Eid al-Fitr or Lebaran will fall on March 30, 2025.
Popular Post
SOEs Ministry Tries Out Four Days in Workweek System
The State-Owned Enterprises (SOEs) Ministry is testing the implementation of a four-day workweek. This was shared on Instagram @lifeatkbumn on Saturday (6/8).
TransJakarta Extends Operational Hours of Soekarno-Hatta Airport...
TransJakarta extended its service time until midnight for the corridor with destination to the Soekarno-Hatta International Airport, starting Wednesday (6/19).
Trending Topic
Weather Forecast
Potential Extreme Weather to Hit Western Indonesia
The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) has identified the potential for extreme weather in western Indonesia
The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) Predic...
The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) predicts that high-intensity rainfall will continue until March 11. Although a slight decrease in intensity is expected in the coming days due to weather modific...
Weather Forecast: Light Rain Across Jakarta on Thursday Afternoon
The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) forecasts that all areas of Jakarta will experience light rain on Thursday (2/13) afternoon.
Jakarta Weather Forecast: Rain in the Morning, Clouds Throughout...
The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) has forecasted light rain in several areas of Jakarta on Tuesday morning, including West Jakarta, Central Jakarta, East Jakarta, North Jakarta, and the Thousand...