SEAToday.com, Gaza-Pejabat senior Hamas Ismail Haniyeh dan para mediator diperkirakan akan melanjutkan perundingan gencatan senjata pada akhir pekan ini. Seorang sumber senior Hamas mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Haniyeh telah menginstruksikan para mediator bahwa setiap putaran negosiasi harus dimulai dengan gencatan senjata permanen.

Seorang pejabat Hamas lainnya, Basem Naim, berbicara kepada Al Jazeera sebelumnya dan mengatakan bahwa kelompok tersebut tidak akan mundur dari tuntutan-tuntutan utamanya. Ini berarti bahwa mereka mengharapkan Israel untuk memindahkan pasukannya dari Jalur Gaza.

"Bola tidak berada di tangan kami di sini. Bola ada di pihak lain yang bersikeras untuk terus menduduki Jalur Gaza," kata Naim.

Direktur CIA Bill Burns akan menghadiri pembicaraan tersebut bersama dengan mitranya dari Mesir. Pihak Israel belum mengatakan apakah mereka akan mengirim delegasi pada pembicaraan ini.

Menurut kantor berita The AP, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menulis surat kepada Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, meminta mereka untuk menekan Hamas agar membuat kesepakatan dengan Israel.

Dalam beberapa hari terakhir, pemerintahan Biden telah memberikan banyak tekanan kepada Netanyahu untuk mengubah pendekatannya terhadap perang dan mendesak perdana menteri yang sedang diperangi itu untuk melipatgandakan upaya dan "memberdayakan para perunding" untuk mencapai gencatan senjata.

Setelah putaran pembicaraan terakhir, kantor Netanyahu mengatakan bahwa para mediator telah merumuskan sebuah "proposal terbaru yang akan dibahas oleh Hamas." Pihaknya menambahkan bahwa Israel berharap para mediator akan memberikan tekanan lebih besar kepada Hamas untuk menerimanya.

Netanyahu juga menggambarkan tuntutan Hamas untuk gencatan senjata penuh dan pemindahan pasukan secara penuh dari Jalur Gaza sebagai hal yang "tidak masuk akal".