• Thursday, 15 May 2025

Kemenparekraf Akui Sedang Bahas Pedoman Study Tour

Kemenparekraf Akui Sedang Bahas Pedoman Study Tour
Wisatawan mengunjungi kompleks Candi Prambanan di Sleman, DI Yogyakarta. (dok: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

SEAToday.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengaku sedang menyusun pedoman penyelenggaraan wisata edukasi (study tour).

Hal tersebut terungkap dalam diskusi yang diinisiasi Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Forwaparekraf) berjudul “Dilarang atau Diatur? Mencari Titik Temu Antara Study Tour & Mas Depan Pariwisata”, Rabu (14/5/2025) di Jakarta.

“Mungkin ini (polemik, red) blessing in disguise. Kita berterima kasih kepada pemerintah daerah yang melihatnya sebagai concern. Kami menyadari ternyata di Kemenpar ternyata belum punya pedoman penyelenggaraan wisata edukasi,” kata Rizki Handayani Mustafa selaku Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata.

Turut hadir dalam diskusi tersebut yakni Direktur Utama (Dirut) Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Intan Ayu Kartika Managing Director Adonta Education Donny D, Penggerak Desa Wisata Nglanggeran Sugeng Handoko dan Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriawan Salim serta Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Herbi. 

Seperti diketahui, study tour belakangan menjadi polemik setelah pelarangan oleh sejumlah daerah. Larangan muncul lantaran beberapa kasus kecelakaan yang mengakibatkan siswa peserta serta guru pendamping meninggal dunia.

Menyikapi hal tersebut, Handayani mengakui diperlukan sebuah pedoman yang mencakup teknis penyelenggaraan, manajemen risiko, serta materi study tour yang terkurasi untuk siswa. 

“Mungkin ke depan ketika meninjau kembali penyelenggaraan, bukan melarang, karena saya yakin kepala daerah paham manfaat edutrip, hanya penyelenggaraannya yang menjadi isu,” ujarnya.

Dalam acara ini sejumlah rekomendasi pun muncul agar penyelenggaraan study tour bisa lebih baik. Salah satunya dari , Managing Director Adonta Education Donny D. Menurut dia, perlu adanya pemisahan antara agen travel umum dengan agen khusus yang menangani study tour.

Donny mengatakan, hal itu akan berdampak positif untuk siswa-siswa yang ikut dalam study tour. “Treatment sebuah tavel agent dan study tour agent akan sangat berbeda. Travel akan menghemat waktu kalau landing langsung beraktivitas. Kalau kami tidak, landing treatmentnya berbeda mengingat pesertanya adalah siswa,” kata dia. 

Donny pun menambahkan ada tiga hal yang perlu diperhatikan yakni regulatroy compilance, risk management, dan academic value and treatment. Donny mencontohkan Australia dan Jepang yang sudah menerapkan tiga hal tersebut. “Nanti kami akan menghandle sekolah dari Australia. Sebelum travel berlangsung, akan ada dua orang yang melaksanakan itinerary yang dijalankan,” kata dia.

Lebih lanjut, Wakil Menteri Kemenparekraf Ni Luh Puspa dalam pernyataan penutupnya mengatakan, Kemenparekraf memprioritaskan manfaat untuk siswa ketika membahas study tour. “Bukan soal menghasilkan uang untuk pariwisata tetapi manfaat untuk adik-adik kita. Bagaimana mencari solusi jangka panjang. Bukan seakdar emmadamkan api, tetapi mencegah apinya muncul kembali,” kata dia. 

Ni Luh mengakui pihaknya juga tengah membahas pedoman pelaksanaan wisata edukasi. Pasalnya, wisata edukasi punya manfaat untuk para siswa. “ Kami saat ini berprogres untuk mencari solusi, menciptakan wisata edukasi yang aman dan nyaman bagi anak-anak, bagi orang tua, terutama dari sisi industri pariwisatanya,” ujarnya menutup.

Share
Insight Indonesia
Indonesia Responds to US Tariffs with Tax Relief Measures

Indonesia Responds to US Tariffs with Tax Relief Measures

TNI Law Amendments Officially Passed by Parliament

The Bill on Amendments to Law Number 34 of 2004 on the Indonesian National Armed Forces (TNI) has been approved

President Prabowo Leads Meeting on Downstream Industry Accelerati...

President Prabowo Subianto held a limited meeting with several cabinet ministers at his residence in Hambalang, Bogor

Japan's Prime Minister Supports Indonesia to Become a Member of O...

Japan's Prime Minister, Shigeru Ishiba, expressed his support for Indonesia's efforts to become a full member of the Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), which currently consists of 38 countries...

Muhammadiyah: Ramadan 2025 Begins March 1, Eid Falls on March 30

Muhammadiyah Central Leadership (PP), Tuesday (7/1), officially set the beginning of Ramadan 1446 Hijri on March 1, 2025. Meanwhile, Eid al-Fitr or Lebaran will fall on March 30, 2025.

Trending Topic
Weather Forecast
Weather Forecast Today: Light Rain in Some Cities

Weather Forecast Today: Light Rain in Some Cities

Weather Forecast Today: Some Cities Are Expecting Light Rain

Several major cities have the potential to experience light rain on Tuesday (8/4/2025) today. Check out the following explanation.

Potential Extreme Weather to Hit Western Indonesia

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) has identified the potential for extreme weather in western Indonesia

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) Predic...

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) predicts that high-intensity rainfall will continue until March 11. Although a slight decrease in intensity is expected in the coming days due to weather modific...

Weather Forecast: Light Rain Across Jakarta on Thursday Afternoon

The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) forecasts that all areas of Jakarta will experience light rain on Thursday (2/13) afternoon.