Apa Itu Bird Strike yang Diduga Jadi Penyebab Kecelakaan Pesawat Jeju Air?
SEAToday.com, Jakarta - Pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan di Bandara Internasional Muan di Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Minggu, 29 Desember 2024 yang menewaskan sedikitnya 64 orang.
Dilansir dari Korea Times, pesawat ini membawa 181 orang, yang terdiri 173 penumpang warga negara Korea, dua penumpang warga negara Thailand serta enam awak pesawat. Menurut petugas pemadam kebakaran, pesawat Jeju Air berangkat dari Thailand pada pukul 01.30 pagi dan dijadwalkan mendarat di bandara pada pukul 08.30 pagi.
Pesawat ini awalnya berusaha untuk mendarat, namun tidak bisa. Pesawat tersebut kemudian berputar-putar di sekitar bandara dan mencoba mendarat lagi dengan badan pesawat, tetapi keluar dari landasan pacu.
Pesawat lantas menabrak sebuah bangunan di ujung landasan pacu, yang kemudian menyebabkan kebakaran pada pukul 09.03 pagi waktu setempat. Api berhasil dipadamkan 43 menit setelah kecelakaan awal.
Dilansir The Chosun Daily, rekaman dari para saksi mata menunjukkan bahwa roda pendaratan pesawat tampaknya mengalami kerusakan. Pihak berwenang menduga bird strike, tabrakan dengan burung selama penerbangan, mungkin telah menyebabkan kerusakan tersebut.
Dengan roda pendaratan yang ditarik, badan pesawat melakukan kontak langsung dengan landasan pacu, tergelincir lurus ke depan selama sekitar 10 detik tanpa melambat. Karena tidak dapat mengurangi kecepatan, pesawat diselimuti asap dan suara logam yang berdecit sebelum berbelok dari landasan pacu dan menabrak dinding di sekeliling bandara.
Lantas, apa itu bird strike? Dilansir dari Travel Radar, menurut International Civil Aviation Organization (ICAO), bird strike didefinisikan sebagai tabrakan antara burung dan pesawat terbang.
Definisi ini juga dapat diperluas untuk mencakup tabrakan dengan satwa liar lainnya, seperti kelelawar atau hewan liar. Area yang paling sering terdampak pada pesawat adalah hidung, mesin dan rotor sayap.
Yang mengejutkan, tabrakan dengan burung sangat umum terjadi, dengan 273.000 tabrakan dengan burung dilaporkan dalam lima tahun sekitar 2016 hingga 2021. Rata-rata 150 bird strike dilaporkan setiap hari di seluruh dunia.
Tabrakan dengan burung dapat terjadi pada setiap tahap penerbangan, tetapi paling sering terjadi lebih dekat ke tanah saat lepas landas atau mendarat. Hal ini disebabkan oleh jumlah burung yang terbang di ketinggian yang lebih rendah.
Bird strike, meskipun merupakan kejadian sehari-hari, dapat menimbulkan risiko yang signifikan. Kawanan burung adalah yang paling berbahaya, karena semakin banyak individu yang bertabrakan sekaligus, semakin besar kemungkinan terjadi kerusakan serius pada pesawat.
Bird strike tidak hanya mengakibatkan dampak finansial tetapi juga dapat menyebabkan hilangnya kendali selama penerbangan, yang menyebabkan dampak yang parah dan tidak diinginkan.
Recommended Article
Insight Indonesia
Muhammadiyah: Ramadan 2025 Begins March 1, Eid Falls on March 30
Muhammadiyah Central Leadership (PP), Tuesday (7/1), officially set the beginning of Ramadan 1446 Hijri on March 1, 2025. Meanwhile, Eid al-Fitr or Lebaran will fall on March 30, 2025.
Ministry of Religious Affairs: 2025 Hajj Departure Begins Early M...
The Ministry of Religious Affairs (Kemenag) issued a travel plan for the 1446 Hijri/2025 Hajj pilgrimage after previously deciding on the Hajj Implementation Fee (BPIH) with the Hajj Working Committee (Panja) of the Hous...
Retirement Age for Workers Rises to 59 Years as of January 2025
This retirement age will be the basis for the utilization of the pension insurance program implemented by the Employment Social Security Agency (BPJS TK).
Government Plans To Have 5000 Heads of SPPG for Makan Bergizi Gra...
The government plans to have 5,000 heads of Nutrition Fulfillment Service Units (SPPG) to manage Makan Bergizi Gratis Programme.
Popular Post
SOEs Ministry Tries Out Four Days in Workweek System
The State-Owned Enterprises (SOEs) Ministry is testing the implementation of a four-day workweek. This was shared on Instagram @lifeatkbumn on Saturday (6/8).
TransJakarta Extends Operational Hours of Soekarno-Hatta Airport...
TransJakarta extended its service time until midnight for the corridor with destination to the Soekarno-Hatta International Airport, starting Wednesday (6/19).
Trending Topic
Weather Forecast
Jakarta Expected to Experience Rain Throughout the Day
The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) forecasts light rain across parts of DKI Jakarta from morning until night on Monday.
Weather Forecast: Light Rain Expected in Jakarta from Afternoon t...
The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) has forecasted light rain in Jakarta on Monday (1/20), expected to occur from afternoon until night.
Weather Forecast: Rainy Day in Jakarta, Prepare for Showers from...
The Jakarta area is forecasted to experience rain starting Thursday (1/16) afternoon and continuing into the evening, according to the Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG).
BMKG Predicts Light Rain in 20 Regions in Indonesia Today
As many as 20 regions in Indonesia have the potential to experience light rain on Tuesday (7/1/2025) today. Here is the complete list.