SEAToday.com, Jakarta - MonkeyPox (Mpox) yang merupakan penyakit akibat virus monkeypox masih menjadi pembahasan yang ramai. Hal ini menjadi kekhawatiran untuk menjadi the next pandemi yang membuat masyarakat takut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan Mpox atau cacar monyet sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau darurat kesehatan global, setelah wabah infeksi virus tersebut di Republik Demokratik Kongo menyebar ke negara-negara tetangga.
Penetapan status darurat ini dirilis pada 14 Agustus lalu. Peringatan ini merupakan kedua kalinya WHO mengeluarkan peringatan serupa dalam dua tahun terakhir.
Wabah ini dipicu oleh varian baru virus mpox, clade 1b, yang menimbulkan kekhawatiran global karena penyebarannya yang cepat dan minimnya informasi mengenai jenis ini.
Apa itu Mpox?
Mpox adalah penyakit virus yang disebabkan oleh virus cacar monyet, spesies dari genus Orthopoxvirus. Penyakit itu dapat menular kepada manusia melalui kontak fisik dengan orang yang mengidap, bahan yang terkontaminasi, dan hewan yang terinfeksi.
Dilansir dari sebuah sumber, Mpox memiliki beberapa clade (varian) yang telah teridentifikasi dan dapat menimbulkan wabah yaitu clade Ia, clade Ib, dan clade IIb.
Clade Ia dan Ib memiliki manifestasi klinis yang lebih berat bila dibandingkan dengan clade II. Namun, mode transmisi clade Ib dan IIb, sebagian besar terjadi melalui kontak seksual.
Berbeda dengan clade Ia, sebagian besar penularan terjadi disebabkan zoonosis.
Awal mula penyebaran Mpox
Mpox yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, telah ada sejak 1958 ketika virus ini pertama kali terdeteksi pada monyet di Denmark.
Kasus pada manusia pertama dilaporkan di Republik Demokratik Kongo pada 1970. Pada saat itu, cacar monyet ditemukan pada anak laki-laki berusia 9 tahun.
Sejak itu terjadi wabah di Afrika Barat dan Tengah, di mana 11 negara melaporkan menemukan kasus itu. Virus itu ditularkan lewat kontak dekat dengan hewan terinfeksi yang kebanyakan pengerat atau berasal dari manusia.
Angka resmi dari WHO menunjukkan bahwa tahun ini terdapat hampir 8.000 kasus di DR Congo, termasuk 384 kematian yang hampir setengahnya terjadi pada anak-anak di bawah usia 15 tahun.
Kemudian, pada tahun 2003 penyakit cacar monyet ditemukan di luar Afrika, yaitu Amerika Serikat (AS). Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS melaporkan 87 kasus.
Lonjakan kasus kemudian terjadi pada Mei 2022 di mana sejumlah kasus terdeteksi pada orang-orang yang tidak memiliki hubungan dengan perjalanan ke Afrika.
Pada 20 Mei, Inggris mencatat 20 kasus dan di tanggal yang sama, WHO melaporkan 80 kasus di seluruh dunia termasuk Australia, Belgia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Portugal, Spanyol, dan Swedia.
Virus cacar monyet Mpox tercatat di Indonesia sejak 2022. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sudah ada 88 kasus konfirmasi Mpox sejak 2022 hingga Agustus 2024.
Indonesia melaporkan kasus mpox pertamanya pada Oktober 2022. Pada 13 Oktober 2023, Indonesia melaporkan kasus mpox lainnya setelah periode tanpa kasus, dan jumlah kasus terus meningkat sejak saat itu. Sepanjang tahun 2023, 72 kasus dikonfirmasi.
Peningkatan kasus ini direspons dengan pemantauan aktif dalam perawatan HIV/AIDS, dukungan, dan layanan pengobatan serta layanan konseling dan tes HIV, yang melibatkan jaringan populasi kunci
Ciri-ciri Mpox
Mpox sendiri merupakan penyakit yang dapat menular antar-manusia. Penularan terjadi melalui kontak fisik dengan pasien yang terinfeksi.
Mpox yang juga dikenal sebagai cacar monyet juga memiliki ciri-ciri yang mirip dengan gejala jenis cacar lainnya. Namun, perbedaannya hanya terletak pada pembengkakan kelenjar getah bening yang dipicu Mpox.
Berikut ciri-ciri gejala cacar monyet atau Mpox:
- Demam yang ditandai dengan suhu tubuh melebihi 38,5 derajat Celcius
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Pembengkakan kelenjar getah bening di area leher dan ketiak
- Rasa lelah
- Mengalami ruang dalam 1-3 hari setelah demam
Bagaimana penularannya?
Virus cacar monyet atau Mpox ini dapat menular dengan berbagai cara, termasuk dari manusia ke manusia sebagai penularan yang paling signifikan.
Penularan Mpox bisa terjadi lewat beberapa cara, antara lain:
- Kontak langsung, seperti berbagai peralatan makan, piring, handuk, dan tempat tidur.
- Percikan droplet saat melakukan tatap muka yang berkepanjangan dengan orang yang terinfeksi.
- Melakukan hubungan seksual dengan banyak pasangan dan berganti-ganti
- Melalui saluran pernapasan saat berbicara, bernafas, batuk atau bersin
- Sentuhan dengan luka atau selaput lendir dari tangan yang menyentuh permukaan yang terinfeksi
- Kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi
Cara mencegah
Untuk mencegah penularan Mpox, masyarakat diimbau untuk membatasi kontak dengan suspek atau orang yang sudah terkonfirmasi Mpox.
Agar terhindar dari Mpox, masyarakat dapat melakukan pencegahan dengan beberapa cara berikut.
- Hindari melakukan hubungan intim dengan banyak pasangan dan berganti-ganti
- Melakukan vaksinasi dengan Vaksin Jynneous
- Mengetahui jenis aktivitas berisiko tinggi seperi pesta atau kelab yang rentan bersentuhan kulit
- Hindari kontak kulit dengan seseorang yang memiliki masalah kulit seperti ruam
- Cuci tangan sesering mungkin
Selain itu, masyarakat tetaplah diimbau untuk selalu memakai masker terutama ketika berada di luar untuk menjaga agar terhindar dari penularan Mpox.
Recommended Article
Insight Indonesia
Muhammadiyah: Ramadan 2025 Begins March 1, Eid Falls on March 30
Muhammadiyah Central Leadership (PP), Tuesday (7/1), officially set the beginning of Ramadan 1446 Hijri on March 1, 2025. Meanwhile, Eid al-Fitr or Lebaran will fall on March 30, 2025.
Ministry of Religious Affairs: 2025 Hajj Departure Begins Early M...
The Ministry of Religious Affairs (Kemenag) issued a travel plan for the 1446 Hijri/2025 Hajj pilgrimage after previously deciding on the Hajj Implementation Fee (BPIH) with the Hajj Working Committee (Panja) of the Hous...
Retirement Age for Workers Rises to 59 Years as of January 2025
This retirement age will be the basis for the utilization of the pension insurance program implemented by the Employment Social Security Agency (BPJS TK).
Government Plans To Have 5000 Heads of SPPG for Makan Bergizi Gra...
The government plans to have 5,000 heads of Nutrition Fulfillment Service Units (SPPG) to manage Makan Bergizi Gratis Programme.
Popular Post
SOEs Ministry Tries Out Four Days in Workweek System
The State-Owned Enterprises (SOEs) Ministry is testing the implementation of a four-day workweek. This was shared on Instagram @lifeatkbumn on Saturday (6/8).
TransJakarta Extends Operational Hours of Soekarno-Hatta Airport...
TransJakarta extended its service time until midnight for the corridor with destination to the Soekarno-Hatta International Airport, starting Wednesday (6/19).
Trending Topic
Weather Forecast
Weather Forecast: Rainy Day in Jakarta, Prepare for Showers from...
The Jakarta area is forecasted to experience rain starting Thursday (1/16) afternoon and continuing into the evening, according to the Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG).
BMKG Predicts Light Rain in 20 Regions in Indonesia Today
As many as 20 regions in Indonesia have the potential to experience light rain on Tuesday (7/1/2025) today. Here is the complete list.
Weather Forecast for Jakarta Saturday 4 Januari 2025
BMKG predicts that Jakarta on Saturday (4/1/2025) today will only be cloudy from morning to night.
Weather Forecast for Jakarta and Around: Light Rain
The Meteorology, Climatology, and Geophysics Agency (BMKG) predicts that light rain will fall in several areas in Jakarta