Korban Longsor Pekalongan: 22 Meninggal, 4 Hilang

Author: Maria Bella
January 24, 2025

Foto udara relawan mencari korban tanah longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (23/1/2025). (dok: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra)

SEAToday.com, Jakarta - Korban longsor yang terjadi di Pekalongan, Jawa Tengah bertambah menjadi 22 meninggal dunia dan 4 orang hilang.

Diketahui, longsor melanda kawasan Petungkriyono, Pekalongan, pada Senin (20/1) petang akibat ujan deras. Longsor tersebut menghantam tiga bangunan.

Tiga bangunan yang terdampak longsor itu yaitu rumah milik Pak Carik atau Sekretaris Desa (Sekdes) Kasimpar, rumah seorang pendeta, dan satu kafe.

Saat kejadian longsor, rumah Sekdes Kasimpar dan kafe itu menjadi tempat berkumpul sejumlah orang. Sedangkan satu rumah pendeta yang turut roboh sedang dalam kondisi kosong.

Sebelumnya, korban tewas berjumlah 21 orang. Akan tetapi, satu korban lainnya berhasil ditemukan di area persawahan, tidak jauh dari lokasi reruntuhan rumah Sekretaris Desa Kasimpar.

Korban yang ditemukan tersebut pun berjenis kelamin laki-laki. Hingga Kamis (23/1) total korban meninggal dunia berjumlah 22 orang.

Pencarian korban oleh tim gabungan memasuki hari keempat pada Jumat (24/1) ini. Tim gabungan akan berfokus pada pencarian korban di tiga titik sektor longsoran dari empat titik yang terjadi. Pencarian pun dimulai sejak pukul 08.00 WIB.

Adapun hambatan yang dialami oleh tim SAR untuk menuju lokasi utama longsor di mana akses jalan tertimbun material longsor.

Petugas hanya bisa mengakses jalan hingga ke Gereja Kasimpar, lalu perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Mengingat di lokasi masih rawan longsor, maka jika terjadi hujan proses pencarian dihentikan.

Sementara itu, BNPB memastikan semua upaya penanganan dampak bencana sudah berjalan dengan baik seiring dengan ditetapkan status tanggap darurat oleh setiap pemerintah daerah yang wilayahnya terdampak bencana.

Tidak hanya itu, mereka juga memastikan terkait operasi modifikasi cuaca sudah dimulai sejak hari ini hingga tiga hari ke depan.

Hal ini dilakukan sebagai upaya mengurangi intensitas hujan di Jawa Tengah agar proses evakuasi korban dan pemulihan lingkungan terdampak longsor dan banjir dapat berjalan dengan baik.