SEAToday.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi Magnitudo 7,3 dan menimbulkan tsunami di Negara Kepulauan Vanuatu pada Selasa (17/12) pagi tidak berdampak apapun ke wilayah Indonesia.
Direktur Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa berkekuatan menengah itu pusatnya di laut dengan kedalaman 50 kilometer dan berjarak 47 kilometer dari arah barat daya Ibu Kota Negara Vanuatu di PortVila di Pasifik.
Gempa yang terjadi sekitar pukul 08.47 WIB itu dipicu oleh aktivitas subduksi atau penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Pasifik.
"Berdasarkan pemantauan jenis gempa ini tergolong sebagai gempa dangkal yang dilaporkan menimbulkan tsunami. Namun tidak mempengaruhi wilayah Indonesia," kata Daryono.
BMKG juga melakukan pemodelan tsunami untuk memastikan dampak dari tsunami tersebut dengan menggunakan sistem yang dimiliki.
Hasilnya menunjukkan bahwa gempa ini tidak menimbulkan ancaman tsunami di Indonesia, khususnya daerah wilayah bagian timur yang berjarak dekat dari pusat gempa.
"Tidak berpotensi menimbulkan tsunami ke Indonesia," ujarnya.
Masyarakat di Indonesia pun diminta untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi di luar dari lembaga resmi pemerintah karena diragukan kebenarannya.
BMKG akan terus memonitor peristiwa tersebut dan dalam waktu yang cepat akan didistribusikan kepada seluruh lapisan masyarakat melalui berbagai kanal informasi.
Menurut Badan Geologi AS (USGS), gempa terjadi pada 12.47 waktu setempat (08.47 WIB), sekitar 30km di bagian barat ibukota negara, Port Villa, dengan pusat gempa pada kedalaman 43 kilometer.
Awalnya, gempa dilaporkan berkekuatan Magnitudo 7,4 tetapi kemudian dikoreksi.
Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) melaporkan bahwa berdasarkan parameter awal, gelombang tsunami mungkin terjadi di garis pantai yang terletak hingga 300 kilometer dari episentrum gempa.
Hingga saat ini, menurut Kepala Kantor Federasi Internasional Palang Merah Pasifik Katie Greenwood, jumlah korban jiwa akibat gempa ini sebanyak 14 orang.
"Pemerintah Vanuatu melaporkan bahwa 14 orang dipastikan meninggal dan 200 orang lainnya dirawat di rumah sakit utama di Port Vila akibat cedera," tulis Greenwood di X.
Selain itu, gempa ini juga menyebabkan kerusakan yang cukup parah di beberapa bangunan, termasuk sebuah gedung misi diplomatik bersama.
Kerusakan juga terjadi di Gedung kedutaan besar Inggris, AS, Prancis, dan Selandia Baru yang mengalami kerusakan akibat gempa tersebut.
Banyak bangunan besar roboh di Port Vila, aliran listrik padam, dan pasokan air terputus di sebagian besar wilayah ibu kota tersebut.
Recommended Article
News Update
The Ministry of Foreign Affairs Confirms No Indonesian Citizens A...
The Indonesian Ministry of Foreign Affairs has confirmed that no Indonesian citizens (WNI) were victims of the 7.3-magnitude earthquake that struck Vanuatu on Tuesday, December 17, 2024
Bogor Police to Implement Car-Free Night in Puncak to Ease New Ye...
Bogor Police implement Car-Free Night in Puncak for New Year's Eve from 6 PM to 2.30 AM, with traffic diversions, odd-even rule, and a one-way system.
Powerful 7.3 Magnitude Earthquake Strikes Vanuatu, Causing Extens...
A powerful magnitude 7.3 earthquake struck just 30 km off the coast of Vanuatu's capital, Port Vila, on Tuesday (12/17), triggering landslides and flattening multiple buildings, including several embassies.
BMKG Forecasts Most Jakarta Areas Will See Rain on Tuesday Aftern...
On Tuesday, (12/17/2024), BMKG predicts rainfall across the majority of Jakarta's administrative regions during the afternoon.
Popular Post
SOEs Ministry Tries Out Four Days in Workweek System
The State-Owned Enterprises (SOEs) Ministry is testing the implementation of a four-day workweek. This was shared on Instagram @lifeatkbumn on Saturday (6/8).
TransJakarta Extends Operational Hours of Soekarno-Hatta Airport...
TransJakarta extended its service time until midnight for the corridor with destination to the Soekarno-Hatta International Airport, starting Wednesday (6/19).