• Thursday, 19 September 2024

Pemprov Papua Imbau Masyarakat Gunakan Masker Cegah Virus Mpox

Pemprov Papua Imbau Masyarakat Gunakan Masker Cegah Virus Mpox
Apa Itu Monkeypox, Wabah Cacar Monyet yang Ditetapkan WHO Jadi Darurat Kesehatan Global? (dok. WHO)

SEAToday.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengimbau seluruh masyarakat untuk mulai menerapkan penggunaan masker saat beraktivitas diluar rumah khususnya saat memasuki area rumah sakit.

Hal tersebut diungkapkan langsung melalui Dinas Kesehatan setempat sebagai upaya pencegahan penularan virus Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet.

Meski sampai saat ini, kasus Mpox belum menginjak provinsi Papua namun Sekretaris Dinkes Papua Aaron Rumainum tetap meminta kepada seluruh masyarakat agar tetap berwaspada dengan menjaga pola hidup mereka.

“Saat ini memang belum ada kasus, namun waspada itu perlu dilakukan untuk diri sendiri di mana salah satunya penggunaan masker saat berkunjung ke rumah sakit,” kata Aaron saat ditemui di Jayapura, Kamis (5/9), seperti yang dikutip oleh Antara.

Menurutnya, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah mulai dari pemasangan pendeteksi virus Mpox hingga yang terpenting yaitu penggunaan masker di lingkungan rumah sakit yang menjadi sarang penyakit sehingga dapat mudah tertular. 

“Penggunaan masker di lingkungan rumah sakit itu sangat penting dilakukan, karena di situ tempat berkumpulnya orang sakit sehingga masker memang harus wajib digunakan," ujarnya.

Di sisi lain, Kepala Balai Labkesmas Papua Antonius Oktavian menyampaikan bahwa Papua menjadi salah satu provinsi yang mendapat satu dari 12 laboratorium di Indonesia yang bisa melakukan pemeriksaan Mpox.

“Jadi laboratorium kami telah dilengkapi atau disediakan alat reagen untuk pemeriksaan Mpox di mana metode menggunakan PCR” ungkap Anton saat ditemui di Jayapura, Kamis (5/9) yang mengatakan hal tersebut berdasarkan surat edaran dari Kementerian Kesehatan.

Ia juga menjelaskan terkait mekanisme pemeriksaan sangat mudah dilakukan oleh masyarakat dengan mengirimkan sampel melalui beberapa link dari Kemenkes yang dapat diisi dan dilengkapi sebagai persyaratan yang ada.

“Jadi sampel bisa dikirim ke kami lalu dilakukan pemeriksaan kemudian hasilnya disampaikan juga melalui aplikasi tersebut,” ujarnya.

Penulis: Hepy Marshanda

Share
News Update
14 Whoosh Trips Canceled Due to Earthquake in Bandung Regency

14 Whoosh Trips Canceled Due to Earthquake in Bandung Regency

Indonesian Epigraphy Experts Association Proposes Ancient Script...

The Indonesian Epigraphy Experts Association (PAEI) has proposed that ancient scripts be introduced as an extracurricular activity in schools. The aim is to enable students to understand the importance of preserving cult...

Indonesia’s First Basilica to be Built in Nusantara

Indonesia’s first basilica will be built in Nusantara (IKN). This house of worship will be named Basilica Nusantara Santo Fransiskus Xaverius.

MoEF Announces Birth of Javan Rhino in Ujung Kulon National Park

The Ministry of Environment and Forestry (MoEF) has announced the news of a Javan rhino calf born (Rhinoceros sondaicus) in Ujung Kulon National Park (TNUK). The discovery was made by the park's monitoring team.

Mandalika's First MotoGP Museum Nears Completion

The Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) announced on Wednesday (9/11) that the construction of the MotoGP museum within the Mandalika Special Economic Zone (KEK), West Nusa Tenggara (NTB) is nearly finished.

Trending