SEAToday.com, Washington - Media sosial milik Elon Musk, X (sebelumnya Twitter) memenangkan gugatan pelanggaran hak cipta yang diajukan 17 penerbit musik. Gugatan itu diajukan lantaran X membebaskan 1.700 lagu beredar bebas dan diunggah ulang tanpa izin.

Sony Music, Universal Music dan anggota kelompok perdagangan Asosiasi Penerbit Musik Nasional lainnya telah menggugat X pada bulan Juni lalu, meminta ganti rugi lebih dari $250 juta atau Rp3.9 triliun. 

Penerbit musik tersebut menuduh X yang mengabaikan dan membiarkan pelanggaran hak cipta. Tidak seperti TikTok milik ByteDance atau YouTube milik Google yang melisensikan musik dengan benar.

Hakim Wilayah Nashville, Amerika Serikat, Aleta Trauger mengatakan penerbit tersebut tidak dapat menerapkan teori “tanggung jawab umum yang komprehensif atas pelanggaran” terhadap X.

“X Corp tidak diragukan lagi mempunyai kekuasaan atas pengguna X/Twitter, seperti halnya perusahaan yang menyediakan layanan bernilai selalu mempunyai kekuasaan atas pelanggan yang mengandalkannya. Namun hal itu tidak mengubah pelanggan menjadi agen atau bawahan,” kata Trauger.

Hal ini karena menurutnya, X hanya menyediakan platform bagi pengguna didalamnya. X juga tidak bertanggung jawab kepada pihak berwajib bagaimana postingan penggunanya mendapatkan izin hak cipta terlebih dahulu.

Penulis: Annisa Salsabilla