SEAToday.com, Gaza – Beberapa bangunan dekat Rumah Sakit (RS) Indonesia di wilayah Gaza Utara dikabarkan dibakar oleh tentara Israel. Kejadian itu berlangsung pada Sabtu (19/10) waktu Gaza. Tentu saja peristiwa itu membuat banyak pasien yang berada di dalam RS kaget dan berlarian ke luar.
Dari informasi yang beredar, RS Indonesia menjadi salah satu dari RS yang masih berdiri di Gaza semenjak serangan militer Israel pada Oktober 2023 lalu. Total ada 10 RS yang dibangun untuk menjadi rujukan korban serangan Israel yang semuanya adalah warga Gaza.
Menurut laporan Reuters, awalnya tentara Israel membakar gedung-gedung di sekitar RS, seperti bangunan sekolah. Api yang membakar gedung di sekitar RS merembet hingga mencapai generator RS dan memicu pemadaman listrik. Padahal di dalam RS terdapat banyak pengungsi Palestina untuk berlindung dan menjalani perawatan.
Akibat pemadaman listrik membuat beberapa pasien yang sedang dirawat dan menggunakan oksigen meninggal dunia. Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan bahwa RS Indonesia yang ada di kawasan Beit Lahila sepertinya menjadi target serangan militer Israel bersama beberapa bangunan lain di kawasan tersebut.
Pihak Kementerian Luar Negeri pun angkat bicara. Dalam cuitan di X menyatakan bahwa serangan militer Israel sudah melanggar hukum. “Serangan yang menargetkan fasilitas kesehatan dan tenaga medis di Gaza Utara ini, termasuk Rumah Sakit Indonesia, jelas-jelas merupakan pelanggaran berat atas hukum internasional, hukum humaniter internasional dan hak asasi manusia,” cuit akun X @Kemlu_RI dilihat pada Rabu (23/10).
Sementara itu dilansir dari situs Medical Emergency Rescue Committee atau MER-C dijelaskan sudah lama tentara Israel mengepung kawasan RS Indonesia sejak beberapa hari sebelum penyerangan dilakukan.
“Penjajah secara sistematis telah melakukan pengepungan selama 15 hari (sejak 4 Oktober 2024) sampai saat ini di RS Indonesia, sehingga semua pasokan bahan bakar, logistik medis, dan logistik dasar terhenti, menimbulkan kelaparan bagi staf dan pasien yang berlindung di dalam rumah sakit, dua pasien telah syahid,” tulis dalam keterangannya.
Relawan medis MER-C dari Indonesia telah bertugas selama 2 bulan terakhir di dalam RS Indonesia untuk melakukan pertolongan medis khususnya kasus trauma kepada masyarakat terusir di Gaza Utara, semua relawan MER-C di utara telah dievakuasi ke Gaza Tengah.
RS Indonesia diinisiasi oleh MER-C tahun 2009, mulai dibangun 2011, didanai dari kumpulan donasi masyarakat Indonesia yang mendukung semangat kemerdekaan Palestina dan anti penjajahan dari Israel.
Recommended Article
News Update
Criminal Investigation Agency Question Cooperatives Minister Budi...
Budi Arie Setiadi, current Minister of Cooperatives, questioned by Kortastipidkor regarding undisclosed matters. Investigation linked to past scandals.
Light Rain Expected Across Most of Jakarta
The BMKG forecasts light rain for most areas of Jakarta and the Thousand Islands on Thursday, (12/19/2024).
OIKN Targets Legislative, Judicial Buildings to be Completed in...
The Nusantara Authority (OIKN) is targeting the construction of legislative and judicial infrastructure to be completed by 2028.
The Ministry of Foreign Affairs Confirms No Indonesian Citizens A...
The Indonesian Ministry of Foreign Affairs has confirmed that no Indonesian citizens (WNI) were victims of the 7.3-magnitude earthquake that struck Vanuatu on Tuesday, December 17, 2024
Popular Post
SOEs Ministry Tries Out Four Days in Workweek System
The State-Owned Enterprises (SOEs) Ministry is testing the implementation of a four-day workweek. This was shared on Instagram @lifeatkbumn on Saturday (6/8).
TransJakarta Extends Operational Hours of Soekarno-Hatta Airport...
TransJakarta extended its service time until midnight for the corridor with destination to the Soekarno-Hatta International Airport, starting Wednesday (6/19).